SERAYUNEWS – Pembangunan sejumlah fasilitas untuk wajah baru dan transformasi pelayanan di Stasiun Purwokerto terus berlanjut. Setelah Skybridge, Customer Service Counter dan Pelayanan Loket, Lounge Serayu, Face Recognition, kini ada yang anyar kembali.
Kali ini, sudah terlihat sebuah Lokomotif Kebo Kuning terpajang gagah menjadi sebuah monumen di area Plaza Stasiun Purwokerto. Kedatangannya bersamaan dengan jalur penghubung atau ramp yang sedang di bangun.
Namun, masyarakat dan pengunjung stasiun masih tidak bisa melihat secara nyata wujud dari Kebo Kuning. Lokomotif masih tertutup dengan sebuah terpal biru sembari menanti peresmian yang belum di ketahui kapan di lakukan.
Lokomotif Kebo Kuning ini terlalu lama mangkrak di angkir Stasiun Tegal. Jadi, dengan pemindahan tersebut mengakhiri penantian panjang sang loko.
Lokomotif yang dipreservasi oleh Balai Yasa Tegal ini menuju Stasiun Purwokerto menggunakan truk pada pertengahan bulan Februari 2024. Lalu, dia menempati jalur yang sudah tersedia dengan crane.
Sebelum terpajang, penampilan Kebo Kuning tampak lebih segar seperti masih beroperasi sampai 1991 atau 33 tahun silam. Pasalnya, cat kuning yang menjadi ciri khas tergantikan oleh livery ala PJKA dan karat pada tubuh kereta sudah hilang.
Berikutnya, melansir dari berbagai sumber, lokomotif dengan tipe gandar C ini datang sekitar tahun 1960an dari pabrikan Jerman, Schöma.
Alasan lokomotif dengan seri 6WDM tersebut mendapat julukan Kebo Kuning, tidak lain dan tidak bukan karena warna catnya yang khas berwarna kuning.
Dahulu lokomotif ini pernah ke Jakarta dalam peringatan 20 tahun PNKA pada 28 September 1970. Hal lain yang membuat lokomotif menjadi unik ialah loko ini aslinya tidak memiliki coupler sehingga langsiran dilakukan dengan mendorong kereta atau gerbong.
Lokomotif dengan panjang 4.560 mm (5 ye 0 ft 0 in) dan daya motor diesel sebesar 75 kilowatt (101 hp) ini memiliki tugas khusus, yaitu dinas langsir hanya di dalam Balai Yasa Semarang (Jalan Pengapon).
Pada saat Balai Yasa Semarang sudah tidak beroperasi atau tutup pada tahun 1991, lokomotif yang mempunyai dua jenis tersebut di pindah ke Balai Yasa Tegal.
Tidak tersedianya suku cadang, memaksa seluruh Lokomotif Kebo Kuning berhenti beroperasi dan dinas langsir digantikan oleh Lokomotif D301. Saat ini hanya tersisa 1 (satu) unit Lokomotif Kebo Kuning yang terpajang di Stasiun Purwokerto.
Beberapa Monumen Lokomotif
Sementara itu, monumen lokomotif di Stasiun Purwokerto bukanlah menjadi yang pertama di Indonesia. Akan tetapi, sudah pernah terpampang lebih dulu pada beberapa daerah.
Contohnya, tempat asal penyimpanan okomotif ini, yaitu Tegal. Dengan jenis lokomotif D301 buatan Fried Krupp, sudah terpajang menjadi monumen statis di Taman Pancasila, depan Stasiun Tegal.
Kemudian, lokomotif D30122 di Yogyakarta dan D30159 di Semarang Tawang pun telah jauh terpasang. Terbaru, ada monumen Lokomotif seri D301 13 di area dekat Stasiun Jember.***