SERAYUNEWS – Ada sebuah kalimat berbunyi “Adab lebih tinggi daripada ilmu”. Ungkapan tersebut sudah sangat populer di tengah masyarakat Muslim seluruh dunia.
Bunyi asli pepatah tersebut dalam bahasa Arab ialah al adabu fauqal ilmi. Sebagaimana kita ketahui, adab menjadi satu hal yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.
Lantas, apa makna sebenarnya kalimat adab lebih tinggi daripada ilmu yang merupakan pepatah dalam Arab. Berikut serayunews.com sajikan ulasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Selanjutnya, dapat kita katakan pepatah tersebut benar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adab artinya kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; dan akhlak.
Mengutip dari buku Berguru Adab kepada Imam karya Malik Masykur, adab dapat manusia artikan sebagai kepandaian atau ketepatan dalam mengurus segala sesuatu.
Kemudian, ilmu dalam pandangan agama Islam menjadi kebutuhan untuk mengetahui kebenaran. Lalu, ilmu berada pada posisi yang tinggi.
Kendati demikian, buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati dari Thoriq Aziz Jayana menjelaskan kedudukan adab lebih tinggi dari ilmu.
Akan tetapi, ilmu tetap menjadi bagian penting yang sangat umat Muslim perlukan dalam kehidupan.
Selain itu, kedudukan adab lebih tinggi dari ilmu pengetahuan, walaupun ilmu tetap menjadi bagian penting yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Tentu, ajaran ini sesuai dengan ajaran Imam Malik, seorang ahli fikih dan hadis, kepada muridnya.
Masih berdasarkan buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati, Thoriq Aziz Jayana (2018:1), Imam Malik pernah berkata kepada muridnya,”Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.”
Mengapa demikian? Sebab dengan beradab, ilmu akan lebih mudah terserap oleh manusia.
Apalagi, Islam lebih meninggikan dan memuliakan orang-orang yang menghiasi diri dengan adab, atau akhlak yang mulia ketimbang mereka yang berilmu. Hal ini sesuai dengan misi kenabian Nabi Muhammad SAW dalam firman berikut.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlakul karimah” (HR. Bukhari).
Meski ini merupakan sebuah pepatah dan bukan hadis Nabi Muhammad SAW, keterkaitannya terbukti dalam surah Al Baqarah ayat 30-34.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ قَالُوا۟ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Sementara itu, menukil dari laman resminya, Kepala Kantor Wilayah (KaKanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan Dr. H. Muhammad Tambrin M.M.Pd mengatakan ungkapan lain.
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh,” sebut Tambrin, melansir pada Rabu (3/12/2024).
Kalimat tersebut, kata Tambrin, menunjukkan pentingnya adab atau akhlak sebagaimana diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak manusia.
“Akhlak menjadi hal yang utama,” pungkasnya.
Terlebih, ada sebuah pandangan tentang perbedaan manusia dengan binatang adalah akal atau ilmu. Namun, tingkatan yang lebih tinggi dari ilmu yaitu adab atau akhlak.
Seberapa pun banyaknya ilmu apabila tanpa adab yang baik akan menjadikan manusia pun berperilaku layaknya binatang.
Demikian, penjelasan tentang adab lebih tinggi daripada ilmu yang merupakan pepatah dalam Arab. Jadi, lebih utamakan akhlak dalam kehidupan sehari-hari walau sudah memiliki ilmu yang tinggi sekalipun.
***