CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Gelombang tinggi di perairan selatan kembali menelan korban. Dua warga Desa Menganti Kecamatan Kesugihan yang sedang memacing ikan di area PLTU Karangkandri, tiba tiba diterjang gelombang tinggi. Satu orang selamat dalam kejadian tersebut, sementara satu lainnya dilaporkan hilang.
Kepala Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (28/7/2017) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kejadian itu bermula ketika dua warga Desa Menganti Kecamatan Kesugihan Dani (35) dan Ari (34), memancing di area PLTU Karangkandri Cilacap. Saat mereka berada di pinggiran trackdam atau pemecah ombak, tiba tiba gelombang tinggi menerjang. Keduanya jatuh kemudian hanyut terbawa gelombang.
“Salah seorang korban bernama Dani hilang akibat hanyut terbawa gelombang, sedangkan Ari dapat diselamatkan. Basarnas Cilacap, menerima laporan tersebut sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (28/7/2017) malam,” jelasnya kepada serayunews.com, Sabtu (29/7/2016) pagi.
Setelah menerima informasi tersebut, Basarnas memberangkatkan satu regu menuju lokasi kejadian untuk mencari korban. Pagi ini tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian korban.
Komandan Lapangan Basarnas, Maryadi mengatakan, operasi pencarian korban dilakukan dengan cara menyisir pinggiran pantai dari lokasi kejadian ke arah timur maupun barat sejauh 5 kilometer.
“Penyisiran dilakukan karena kondisi gelombang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan menggunakan perahu karet dalam upaya mencari korban,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Cilacap pada hari Sabtu (29/7) diprakirakan mencapai 3 meter dengan kecepatan angin berkisar 5-18 knots yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.
Sedangkan tinggi gelombang maksimum di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap mencapai 3,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knots yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.