SERAYUNEWS – Musibah menimba bocah dari Jatilawang, Banyumas. Seorang anak berinisial AP (12), warga Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas tenggelam di Sungai Lopasir Desa Kedungwringin, Minggu (28/4/2024). Hingga sore hari Tim SAR gabungan belum dapat menemukan keberadaan korban.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa mengungkapkan dari informasi yang dia dapat. Dia mengatakan, sekitar pukul 14.30 WIB korban bersama dengan tiga orang temannya mandi di Sungai Lopasir.
Padahal, sebenarnya korban belum bisa berenang. Pada akhirnya musibah itu pun terjadi. “Korban belum bisa berenang secara tiba-tiba terbawa arus sungai. Teman lainnya tidak mampu menolong korban tersebut,” ujar dia.
Atas musibah itu, tim SAR diberangkatkan. “Kami memberangkatkan satu tim rescue dari Unit Siaga SAR Banyumas guna melakukan pencarian terhadap korban,” kata dia.
Selain mengerahkan personel, pihaknya juga mengerahkan berbagai peralatan yang digunakan seperti Rescue Car Type II, Rescue Car Compartment, Rubber Boat, Undereater Search Device, Peralatan SAR Air, Perlengkapan Medis, Alat Komunikasi, dan Drone Thermal UAV.
Usaha yang dilakukan tim SAR sementara belum membuahkan hasil. Hingga Minggu malam korban masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.
Fenomena anak tenggelam di sungai bukanlah fenomena yang pertama di Kabupaten Banyumas. Pada awal April 2024 musibah bocah tenggelam juga terjadi di Banyumas. Seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) berinisial FS (11) warga Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas ditemukan meninggal dunia, Kamis (4/4/2024).
Dia ditemukan meninggal setelah tenggelam di Sungai Bengkelung Desa Karangnanas. Dari penemuan tersebut Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Sehingga FS dipastikan meninggal dunia karena tenggelam.
Kemudian, pada Desember 2023, ada juga bocah berusia 12 tahun tenggelam di rawa yang ada di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Saat itu, bocah tersebut juga sedang bermain dengan temannya di rawa dan akhirnya tenggelam dan meninggal dunia.
Atas beberapa kasus, pihak berwenang seperti kepolisian pun memberikan imbauan agar anak-anak lebih dipantau sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.