SERAYUNEWS – Produktivitas padi di Kabupaten Banjarnegara terus melonjak pada 2025. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, luas panen padi mencapai 16.425 hektare dengan rata-rata produktivitas 6,8 ton per hektare.
Rekap panen periode Januari–Agustus 2025 menunjukkan total produksi gabah kering panen (GKP) diperkirakan menembus 111.690 ton.
Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan Banjarnegara sekaligus menyumbang cadangan beras Jawa Tengah.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Banjarnegara Emi Susilowati menegaskan bahwa Kecamatan Mandiraja menjadi penyumbang terbesar.
“Dengan melihat luasan panen tahun ini, maka bisa dikatakan Kecamatan Mandiraja menjadi lumbung padi utama untuk Kabupaten Banjarnegara. Untuk lonjakan panen sendiri terjadi pada Bulan April yang mencapai 1.346 hektare,” ujarnya.
Kecamatan Mandiraja menorehkan 1.681 hektare lahan panen, tertinggi di Banjarnegara. Disusul Bawang (1.660 hektare), Purwanegara (1.550 hektare), Susukan (1.523 hektare), dan Pandanarum (1.522 hektare).
“Ada lonjakan yang sangat signifikan untuk luasan panen padi di Kecamatan Pandanarum, ini menjadi lonjakan terbesar bagi wilayah atas Banjarnegara dalam luasan panen padi,” katanya.
Sementara itu, wilayah Banjarnegara Kota hanya mencatat 633 hektare, Pagedongan 280 hektare, dan beberapa kecamatan lain seperti Wanayasa (145 hektare).
Kemudian Pejawaran (156 hektare), serta Karangkobar (348 hektare) tergolong rendah. Kecamatan Batur bahkan nihil panen karena tidak memiliki lahan padi.
Beberapa wilayah lain mencatat panen stabil: Madukara 606 hektare, Rakit 906 hektare, Punggelan 1.059 hektare, dan Banjarmangu 1.008 hektare.
Data periode panen menunjukkan April menjadi bulan panen raya dengan luas 4.844 hektare, disusul Maret (2.065 hektare). Pada Juni–Juli, panen tetap berlangsung di kisaran 1.100–1.500 hektare.
“Dari hasil luasan panen periode Januari-Agustus 2025, diprakirakan mampu menghasilkan 111 ribu ton gabah. Hal ini membuktikan bahwa Banjarnegara masih menjadi wilayah strategis dalam menopang produktivitas padi di Jawa Tengah,” katanya.