SERAYUNEWS– Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Kilang Cilacap tahun ini merayakan hari jadi ke-10 tahun. Perjalanan satu dekade unit ini ditandai dengan Seminar Satu Dekade Operasional RFCC Complex di gedung Patra Graha, Cilacap, Jumat (10/10/2025).
Direktur Operasi Kilang Pertamina Internasional (KPI) Pusat, Didik Bahagia dalam sambutan secara daring menyatakan perayaan satu dekade RFCC melalui seminar ini menjadi momentum penting bagi Perwira Pertamina Cilacap. “Seminar ini menjadi sarana penting untuk bersilaturrahmi dan sharing session, transfer pengetahuan dan pengalaman,” jelasnya.
Ia menyebutkan beberapa catatan penting evolusi RFCC sejak tetes pertama produk pada 30 September 2015 sekaligus menjadi sebagai hari jadi RFCC.
“Di antaranya pada Februari 2017 optimasi kapasitas produk hingga 110 persen, Mei 2018 diversifikasi feed RFCC, peningkatan suplai PDAM ke RFCC Complex pada Juli 2019 hingga uji coba co processing Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil (RBDPO) atau minyak kelapa sawit pada April 2020,” kata Didik.
Senada General Manager Kilang Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo mengungkapkan RFCC menjadi simbol ketangguhan inovasi & komitmen menjaga ketahanan energi. “Perjalanan menyiapkan RFCC membutuhkan waktu yang cukup panjang, banyak tantangan yang pada akhirnya bisa dilalui dengan kerja keras dan kebersamaan,” tuturnya.
Lanjut Wahyu pencapaian unit RFCC berevolusi hingga satu dekade dan berlanjut di tahun-tahun berikutnya merupakan keberhasilan bersama karena kesuksesan itu mustahil dicapai sendiri.
“Dibutuhkan support dari setiap elemen perwira KPI, bukan hanya di RU IV Cilacap sehingga sampai saat ini bisa dioperasikan dengan baik. Apresiasi untuk seluruh perwira Pertamina,” tegasnya.
Sementara itu seminar satu dekade RFCC Complex cukup istimewa karena menghadirkan jajaran pejabat penting dalam perjalanan evolusi RFCC. Dimulai dari fase Engineering & Construction bersama Former Project Coordinator RFCC, Amir H. Siagian dan Former Project Coordinator RFCC, Dadi Sugiana.
Selanjutnya fase Comissioning & Start up bersama Former GM RU IV, Nyoman Sukadana; Presiden Direktur PT Polytama Propindo, Joko Pranoto; dan GM Project R&P, Arafat Bayu. Ditutup fase Operasional RFCC 10 tahun bersama Principle Expert HSSE Center of Excellence Pertamina, Diandoro Arifian; Sr. Manager Strategic Planning Petrochemical & Biofuel KPI, Andi Prihandono; dan Arafat Bayu.
Diketahui kilang RFCC adalah unit pengolah Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) sebanyak 62.000 barrel/hari dari Crude Distillation Unit (CDU) II menjadi produk bernilai tinggi. Di antaranya High Octane Mogas Component (HOMC) dengan kadar oktan tinggi, dan sebagai komponen minyak untuk meningkatkan kadar oktan dari sebelumnya menjadi lebih ramah lingkungan, peningkatan produk Liquified Petroleum Gas (LPG) dan produk petrokimia baru yang bernilai jual tinggi, Propylene.
Proyek ini diresmikan oleh Wakil Presiden Ri, Jusuf Kalla pada November 2015 dan menjadi bagian dari peta jalan (road map) pengembangan Kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan pasar dan tuntutan teknologi kendaraan di masa mendatang.