Ilustrasi untuk artikel terkait bonggol nanas. (pexels-laker)
SERAYUNEWS – Nanas adalah buah tropis yang populer karena rasanya yang segar dan manis. Selain buahnya yang nikmat, ternyata bonggol nanas bagian tengah batang buah nanas yang sering dibuang memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Terutama, dalam pencegahan kanker.
Dikutip dari honestdocs, bonggol nanas mengandung berbagai zat aktif yang dapat membantu tubuh melawan sel kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kandungan Nutrisi
Bonggol nanas mengandung banyak zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu kandungan utama adalah enzim bromelain, yang berperan penting dalam berbagai fungsi biologis.
Bromelain adalah campuran enzim proteolitik yang dapat membantu memecah protein, mempercepat penyembuhan luka, serta mengurangi peradangan. Selain bromelain, bonggol nanas juga kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan lainnya.
Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas penyebab kerusakan sel dan mutasi genetik yang berpotensi memicu kanker. Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan, yang penting dalam mencegah kanker usus.
Kandungan antioksidan lainnya, seperti flavonoid dan fenolat, juga banyak ditemukan dalam bonggol nanas. Antioksidan ini berperan untuk melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan menghambat perkembangan sel abnormal yang dapat menjadi kanker.
Mekanisme Pencegahan Kanker oleh Bonggol Nanas
Bromelain dalam bonggol nanas terbukti memiliki efek antikanker melalui beberapa mekanisme. Pertama, bromelain dapat menginduksi apoptosis atau kematian sel terprogram pada sel kanker. Ini penting karena sel kanker yang terus tumbuh dan tidak terkendali adalah penyebab utama perkembangan tumor.
Kedua, bromelain mampu menghambat proliferasi atau pertumbuhan berlebih dari sel kanker. Enzim ini juga dapat menghambat invasi dan metastasis, yaitu penyebaran sel kanker ke jaringan lain, sehingga memperlambat atau mencegah penyebaran kanker.
Ketiga, bromelain dan antioksidan lain di bonggol nanas membantu mengurangi peradangan kronis, yang sering kali menjadi pemicu munculnya berbagai jenis kanker.
Peradangan kronis dapat merusak DNA dan memicu mutasi pada sel, sehingga menghambat proses peradangan dapat mengurangi risiko kanker.
Selain itu, bromelain meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan aktivitas sel imun seperti makrofag dan limfosit. Sistem imun yang kuat sangat penting dalam mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker sejak dini.
Cara Mengolah
Meski sering dianggap limbah, bonggol nanas bisa diolah menjadi minuman atau suplemen yang bermanfaat.
Cara yang paling mudah adalah dengan membuat jus bonggol nanas. Caranya, bersihkan bonggol nanas dan potong-potong kecil, kemudian blender dengan air hingga halus. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan madu atau gula alami secukupnya.
Selain jus, bonggol nanas juga bisa direbus dan air rebusannya diminum sebagai ramuan herbal. Rebusan ini juga mengandung bromelain dan antioksidan yang larut dalam air, sehingga efektif untuk dikonsumsi secara rutin.
Namun, perlu diperhatikan bahwa bromelain dapat rusak jika dipanaskan terlalu lama dengan suhu tinggi, sehingga proses pengolahan sebaiknya tidak terlalu lama agar kandungan enzim tetap terjaga.
Untuk hasil optimal, konsumsi secara rutin namun dalam takaran yang wajar. Konsultasi dengan dokter juga dianjurkan terutama bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan kanker, agar tidak terjadi interaksi obat.
Kesimpulan
Bonggol nanas merupakan sumber alami bromelain dan antioksidan yang efektif dalam mencegah kanker melalui mekanisme menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi peradangan, dan meningkatkan imunitas.
Dengan cara pengolahan yang tepat, bonggol nanas dapat menjadi alternatif sehat yang mudah didapat dan bermanfaat untuk mendukung kesehatan dan pencegahan kanker.