Banjarnegara, serayunews.com
Perjalanan panjang Liga MJM PSIS Semarang U-18 putaran pertama, selesai sudah. Merden Football Academy (MFA) Banjarnegara, berhasil menduduki peringkat 2 klasemen Liga MJM PSIS Semarang U-18 tahun 2022. Tak hanya itu, bomber MFA Banjarnegara juga jadi pemain terbaik Liga MJM U 18 PSIS Semarang tahun 2022.
Dalam perjalanannya, MFA Banjarnegara sempat terseok di peringkat bawah saat takluk dari IMFA pada laga awal. Namun anak-anak Merden Academy ini, bangkit dan menyapu bersih kemenangan di laga siswa putaran pertama, termasuk saat derby melawan Diklat Merden di pekan ke 4.
Trend positif ini terus berlanjut, hingga putaran pertama usai dengan mengalahkan SKS pada pekan ke 7 dengan skor 1-3. Dalam laga di Stadion Citarum Semarang ini, MFA Banjarnegara tak hanya meraih kemenangan, tetapi pemain MFA Banjarnegara Haikal Jafar jadi pemain terbaik Liga MJM tahun 2022 U-18.
Dengan hasil ini, MFA Banjarnegara masih menduduki posisi runner up dengan torehan 18 poin di bawah IMFA yang berhasil meraih 19 poin dari 7 laga.
Pada Liga MJM U 18 tahun 2022 ini, MFA sudah menjalani 7 laga. Enam laga di antaranya berakhir kemenangan bagi anak asuh Uhy Hi Aziz ini. Kemenangan itu di antaranya MFA berhasil menaklukkan JK Academy dengan skor 1-2, menang atas PSIS Development 0-3. Kemudian, mengalahkan Bina Putra Sentra 3-0, unggul atas Cirebon United (Diklat Cirebon) 0-2. Lalu, melumat tim sekota Diklat Merden Banjarnegara dengan skor 0-1, serta mengalahkan SKS dengan skor 1-3.
Anak-anak Merden Football Academy ini, hanya kalah saat laga melawan IMFA dengan skor tipis 1-2. Dengan torehan ini, MFA Banjarnegara merah 18 poin dan menduduki peringkat ke 2 klasemen sementara. Sedangkan peringkat ke 3 adalah JK Academy yang mengumpulkan 16 poin. Sementara, tim satu kota Diklat Merden harus puas diposisi 4 klasemen dengan 15 poin.
Pelatih MFA Banjarnegara, Uphy Hi Aziz mengatakan, perjuangan anak-anak selama Liga MJM putaran pertama ini sangat luar biasa. Bahkan jadwal yang padat, tidak menyurutkan semangat juang anak-anak, sehingga hasil ini patut mereka dapatkan.
“Ini hasil luar biasa, kami tetap meminta anak-anak agar selalu berusaha menjadi lebih baik dan tetap membumi. Sebab perjalanan dan perjuangan masih panjang. Kita tidak boleh terlena, meski pimpinan klasemen hanya selisih 1 poin,” ujarnya.
Menurutnya, sebenarnya MFA Banjarnegara maupun IMFA sama-sama meraih 6 kemenangan dan satu kekalahan. Namun sesuai dengan regulasi, tim yang unggul lebih dari 5 gol mendapatkan tambahan 1 poin, sehinga IMFA berhasil mengumpulkan 19 poin dari 6 kemenangan.
Sementara itu, CEO MFA Banjarnegara, Sigit Dwi Antoro mengatakan, sebuah prestasi tidak dengan mudah, melainkan membutuhkan proses dan perjalanan yang panjang. Untuk itu Sigit meminta jajaran manajemen dan pelatih, untuk selalu melakukan evaluasi dari setiap pertandingan.
“Harus terus evaluasi, menang atau kalah dalam sebuah pertandingan adalah hal bisa. Tetapi evaluasi ini untuk menjadikan tim lebih baik lagi, permainan anak-anak juga harus mengalami peningkatan, tidak hanya sekadar menang,” katanya.