
SERAYUNEWS – Marcus Rashford tampaknya sedang menikmati masa-masa terbaiknya di Barcelona. Pemain pinjaman Manchester United itu tampil gacor dengan torehan 6 gol dan 7 asis dari 14 pertandingan di semua kompetisi.
Performa impresif ini membuat banyak fans berharap Rashford bisa kembali berseragam Manchester United musim depan.
Di era pelatih Rúben Amorim, Manchester United melakukan perombakan besar-besaran pada skuad. Nama-nama besar seperti Marcus Rashford, André Onana, hingga Rasmus Højlund dipinjamkan ke klub lain. Bahkan wonderkid mereka, Alejandro Garnacho, resmi dijual ke Chelsea.
Beberapa pemain yang bertahan di Old Trafford bahkan menyebut suasana ruang ganti kini lebih nyaman dan “tidak toxic” setelah kepergian beberapa nama lama. Namun, muncul pertanyaan besar apakah Manchester United benar-benar lebih baik tanpa Rashford?
Sebelum berseragam Barcelona, Rashford sempat dipinjamkan ke Aston Villa pada paruh kedua musim 2024/2025. Di sana, ia tampil cukup menjanjikan dengan 4 gol dan 6 asis dari 17 pertandingan di semua ajang.
Setelah masa pinjaman itu berakhir, Barcelona datang menjemput untuk meminjamnya. Di bawah asuhan Hansi Flick, Rashford menjelma menjadi mesin gol Blaugrana berbahaya di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Dari tiga laga Liga Champions, Rashford mencatat 4 gol dan 2 asis, menjadikannya salah satu pemain paling produktif di Eropa saat ini. Tak heran jika publik menilai performa Rashford telah kembali ke level terbaiknya.
Meski Manchester United saat ini dalam tren positif mencatat tiga kemenangan, satu seri, dan satu kekalahan dari lima laga terakhir banyak fans menilai lini serang mereka masih belum maksimal.
Posisi sayap kiri yang biasa ditempati Rashford kini diisi Matheus Cunha, namun pemain asal Brasil itu baru mencetak satu gol dari sembilan laga Premier League. Dengan perbandingan itu, fans pun mulai berandai-andai bagaimana jika Rashford kembali ke Old Trafford musim depan?
Apakah Rashford akan menjadi pilihan utama menggantikan Cunha, atau justru hanya menjadi pelapis? Yang jelas, performanya di Barcelona kini menjadi “alarm manis” bagi Manchester United bahwa sang jebolan akademi mereka masih memiliki sentuhan emas.