
SERAYUNEWS — Rutan Kelas IIB Banyumas melaksanakan kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) sebagai langkah nyata mendukung program nasional Eliminasi TBC Tahun 2030, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Kesehatan RI.
Dalam kegiatan tersebut, seluruh warga binaan dan petugas Rutan Banyumas menjalani skrining gejala serta pemeriksaan chest X-ray (rontgen dada).
Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi dini kemungkinan infeksi TBC, baik aktif maupun laten. Selain itu, juga inisiasi Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi peserta berisiko tinggi yang belum menunjukkan gejala penyakit aktif.
Pelaksana Harian Kepala Rutan Banyumas, Sigit Purwanto, menegaskan bahwa program ini adalah wujud komitmen pihaknya menjaga kesehatan warga binaan di lingkungan tertutup.
“Kegiatan ACF TBC dengan skrining gejala, chest X-ray, dan inisiasi TPT dapat meningkatkan deteksi dini. Serta menurunkan penularan TBC di Rutan Kelas IIB Banyumas,” ujar Sigit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, menyampaikan apresiasinya melalui Ketua Tim Kerja TBC dan ISPA, Novalina Venny N., SKM., M.Kes.
Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk sinergi nyata lintas sektor untuk mempercepat eliminasi TBC.
“Dinas Kesehatan berharap kegiatan ACF TBC dapat mempercepat deteksi dini, memutus rantai penularan, serta mendukung upaya eliminasi TBC di wilayah Banyumas,” katanya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Klinik Laboratorium Cito sebagai penyelenggara teknis.
Koordinator lapangan, Yuliani Suciningtyas, menekankan pentingnya edukasi bagi warga binaan agar lebih sadar akan kesehatan.
“Kami berharap kegiatan ACF TBC berjalan lancar, meningkatkan kesadaran WBP, dan berkontribusi dalam pencegahan serta pengendalian TBC,” ujarnya.
Selain pemeriksaan, peserta juga mendapatkan edukasi kesehatan tentang TBC, mencakup cara penularan, gejala awal, pentingnya pengobatan tuntas, hingga manfaat terapi pencegahan TPT.
Salah satu warga binaan, Alfian, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar kesehatan warga binaan tetap terjaga dan penularan TBC bisa dicegah,” katanya.
Pelaksanaan ACF TBC di Rutan Banyumas menjadi bukti kuat kolaborasi antara instansi pemasyarakatan, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan dalam menekan angka kasus TBC.
Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, diharapkan angka penularan TBC terus menurun, menciptakan lingkungan Rutan yang sehat, dan mendukung terwujudnya Indonesia Bebas TBC 2030.