SERAYUNEWS– Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyoroti masyarakat di sekitar lokasi pengolahan panas bumi di kawasan Dieng. Warga tersebut, sudah seharusnya menjadi perioritas pemanfaatan dana bagi hasil (DBH) dan Bonus Produksi PT Geo Dipa Energi.
Pasalnya, masyarakat di sekitar perusahaan dan lokasi pengolahan panas bumi, merupakan pihak yang paling terdampak. Sehingga, pengembangan perusahaan sudah sepatutnya berjalan selaras dengan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Hal itu dapat berimplikasi secara ekonomi maupun kesejahteraan pada umumnya.
Kabupaten Wonosobo memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar. Salah satunya potensi panas bumi, yang saat ini pengelola pemanfaatannya adalah PT Geo Dipa Energi. Sudah sepantasnya seluruh stakeholder perlu duduk bersama guna membangun perspektif yang seirama terkait pembagian DBH sumber daya alam yang ada.
Hal itu menjadi penekanan Wabup Wonosobo Muhammad Albar saat Focus Group Discussion Pemanfaatan dana bagi hasil dan Bonus Produksi PT Geo Dipa Energi di Kabupaten Wonosobo, dan Praktik Baik Kolaborasi PT Geo Dipa Energi dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo.
“Pengelolaan DBH, baik DBH pajak maupun DBH sumber daya alam, menjadi topik yang tidak lekang oleh waktu. Sebab pemanfaatannya dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup masyarakat di daerah penghasil,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima serayunews.com.
Dia menjelaskan, transparansi sangat perlu dari pihak-pihak terkait dalam pembagian DBH. Sehingga komitmen dalam pengelolaan DBH untuk kepentingan masyarakat dapat terus kuat. “Ini dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Albar.
Wabup juga berharap ada keseimbangan kemajuan pembangunan dapat meningkat. Mulai dari desa sekitar penghasil panas bumi, yang akan mempengaruhi keberhasilan pembangunan yang lebih luas dalam lingkup Kabupaten Wonosobo. Kemitraan yang sinergis menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
“Termasuk antara PT Geo Dipa Energi dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Kolaborasi dan kemitraan bersama tentunya mendukung percepatan pencapaian berbagai program strategis dan prioritas. Sehingga, spirit yang terkandung dalam praktik ini hendaknya dapat menghasilkan energi positif,” harapnya.
Pihaknya berharap, hal itu dapat mendorong percepatan pencapaian kinerja. Karena itu, penting bagi semuanya saling bekerja sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi yang sinergis. “Saya mohon dukungan seluruh elemen masyarakat, untuk mengawal seluruh kebijakan dan gagasan dalam percepatan pembangunan di Wonosobo tercinta ini,” tutur dia.
Sementara itu, Perwakilan Kita Institute Fajar Kurniasih menjelaskan, kegiatan ini menjadi momentum yang tepat sebagai sarana berdiskusi dan saling bertukar informasi. Yakni, terkait praktik kolaborasi perusahaan atau sektor swasta dengan pemerintah. Selain itu, dalam rangka mendorong pemanfaatan DBH maupun Bonus Produksi yang lebih baik lagi.
Harapannya, hal itu dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Manfaatnya, meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara komperehensif. “Momen ini sebagai forum bertukar pikiran, yang mampu menjembatani kesamaan persepsi kita semua, sehingga kita dapat secara sinergis bersama-sama membangun Wonosobo,” terang dia.
Hal itu bertujuan bisa berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat di Wonosobo, peningkatan SPM melalui 6 pelayanan dasar. PT Geo Dipa merupakan perusahaan yang besar sehingga harapannya bisa memberikan dampak yang baik juga untuk kabupaten Wonosobo. Terutama dampak pada masyarakat yang ada di wilayah Geothermal.