SERAYUNEWS-Jelang kongres Askab PSSI Banjarnegara, sejumlah kandidat masih malu-malu untuk menunjukkan dirinya sebagai calon ketua umum. Namun, panitia kongres sudah menyiapkan rambu-rambu bagi siapapun yang ingin maju sebagai calon ketua umum Askab PSSI Banjarnegara dalam kongres Februari mendatang.
Sekretais Kongres Askab PSSI Banjarnegara Setyo Eko Nugroho mengatakan, calon ketua umum harus pernah menjabat sebagai pengurus atau anggota Askab yang mengikuti kompetisi resmi dari PSSI Banjarnegara terakhir sebelum digelarnya kongres.
“Artinya, calon ketua umum adalah pengurus anggota Askab yang ikut kompetisi resmi tahun 2019. Sebab setelah itu kompetisi libur karena adanya covid dan masa jabatan kepengurusan habis,” katanya.
Selain itu, calon ketua umum juga harus mendapatkan rekomendasi atau dukungan dari klub resmi anggota Askab PSSI Kabupaten Banjarnegra dan masih aktif. “Untuk lebih jelasnya, persyaratan untuk calon ketua umum akan dibahas bersama panitia kongres. Tentunya hal ini sesuai dengan AD ART PSSI yang sudah ditetapkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, dalam kongres Askab PSSI Banjarnegara tahun 2025 ini, sedikitnya ada 130 suara atau voters untuk menentukan ketua umum. Jumlah tersebut terdiri atas 127 klub anggota resmi Askab PSSI Banjarnegara, ditambah dengan asosiasi wasit, futsal, dan sepak bola wanita.
Jelang kongres Askab PSSI tahun 2025 ini, sejumlah bakal kandidat ketua umum juga bermunculan. Bahkan, beberapa klub mengharapkan pada calon ketua umum nantinya bisa membawa sepak bola Banjarnegara lebih baik lagi.
Beberapa nama yang muncul di antaranya mantan manager Persibara Banjarnegara Firman Sapta Ady, CEO MFA Banjarnegara Sigit Dwi Antoro, CEO Andalas FC Kodam, Manager Pawana Tri Koko Rohaiko, serta beberapa anggota DPRD Banjarnegara.