
SERAYUNEWS – Rasa frustrasi warga Desa Darmakeradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas memuncak setelah rentetan mediasi dengan PT Star Semen Bima menemui jalan buntu. Pada Kamis (18/12/2025) pagi, warga turun ke jalan dan memasang sejumlah spanduk protes.
Mereka menuntut pertanggungjawaban perusahaan atas musibah longsor yang diduga kuat akibat aktivitas penambangan batu di wilayah mereka.
Aksi ini merupakan akumulasi kekecewaan warga terkait nasib tiga rumah yang hancur diterjang longsor, serta puluhan hunian lain yang kini terancam.
Hingga saat ini, pihak perusahaan bersikukuh menyebut peristiwa tersebut murni bencana alam, sebuah klaim yang ditolak mentah-mentah oleh warga.
Ketua RW 01 Desa Darmakeradenan, Muhammad David Maulana, mengungkapkan bahwa dialog di tingkat desa maupun kecamatan selalu berakhir tanpa solusi.
“Pihak semen menolak menandatangani kesepakatan karena mereka mengelak dari tanggung jawab dan berdalih ini fenomena alam,” kata David.
Persoalan tidak berhenti di urusan hunian. Rahman, seorang peternak setempat, juga menagih janji kompensasi pemindahan kandang yang tak kunjung terealisasi. Ia merasa dirugikan karena lokasi kandang saat ini terlalu dekat dengan permukiman warga.
Kini, warga mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan memfasilitasi penyelesaian yang adil.