SERAYUNEWS – Para orang tua dan wali murid kini perlu semakin cermat dalam mempersiapkan masa depan pendidikan anak-anak mereka.
Terlebih lagi, tahun ajaran 2025 membawa sejumlah perubahan signifikan, terutama dalam proses seleksi masuk sekolah negeri melalui jalur prestasi.
SPMB 2025, yang menggantikan istilah lama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), telah mengalami reformasi sistem yang perlu dipahami oleh masyarakat luas.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah mekanisme terbaru jalur prestasi SPMB 2025 yang tidak lagi menggunakan nilai rapor sebagai dasar seleksi. Sebagai gantinya, digunakan nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang menjadi pengganti dari ujian nasional.
Mulai tahun 2025, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan bahwa PPDB resmi digantikan oleh sistem baru bernama Seleksi Penerimaan Masuk Bersama (SPMB).
Pergantian nama ini bukan hanya kosmetik, melainkan menandai adanya pembaruan sistem yang lebih berorientasi pada objektivitas, transparansi, dan pemerataan akses pendidikan.
SPMB 2025 mencakup semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu SD, SMP, dan SMA negeri, dengan jalur pendaftaran yang dibagi menjadi jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan jalur prestasi.
Jalur prestasi yang selama ini mengandalkan nilai rapor kini berubah total. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, nilai rapor resmi tidak lagi digunakan sebagai indikator dalam jalur prestasi pada SPMB 2025.
Alasannya cukup jelas dan serius: ditemukan banyak kasus markup atau manipulasi nilai rapor oleh oknum guru yang dapat merugikan prinsip keadilan dalam seleksi pendidikan.
“Banyaknya laporan tentang penggelembungan nilai rapor menjadi perhatian utama kami. Oleh sebab itu, SPMB 2025 akan mengandalkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai standar penilaian yang objektif,” ujar Mu’ti dalam konferensi pers awal April 2025.
TKA merupakan bentuk evaluasi akademik yang dirancang untuk mengukur kemampuan siswa secara nasional. Tes ini terdiri dari mata pelajaran inti seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS (tergantung jenjang pendidikan).
Penting dicatat bahwa TKA bersifat opsional. Siswa tidak diwajibkan mengikuti TKA jika tidak ingin mengambil jalur prestasi. Namun, bagi mereka yang ingin mendapatkan peluang lebih besar untuk masuk sekolah favorit di luar zonasi, maka TKA menjadi kunci utama.
Siswa kelas 6 SD yang ingin masuk SMP negeri melalui jalur prestasi bisa mengikuti TKA sebagai pengganti nilai rapor.
Siswa kelas 9 SMP yang hendak melanjutkan ke SMA negeri juga harus mengikuti TKA jika memilih jalur prestasi.
Bagi siswa yang tetap ingin mendaftar melalui jalur zonasi atau afirmasi, tidak perlu mengikuti TKA.
Dengan demikian, jalur prestasi kini lebih terbuka dan adil, karena mengandalkan hasil tes yang sama dan setara bagi semua siswa.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek merencanakan tahapan SPMB 2025 dimulai lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, agar proses transisi sistem berjalan lancar.
Mengacu pada Surat Pelaksanaan SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 Nomor : 2728/C/HK.04.01/2025.
Bagi siswa dan orang tua yang berniat mengikuti jalur prestasi SPMB 2025, berikut beberapa hal yang wajib dipersiapkan:
Latihan Soal TKA: Mengingat TKA merupakan penentu utama, siswa disarankan untuk mulai berlatih soal-soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Mengikuti Try Out Online/Offline: Banyak lembaga pendidikan kini menyediakan simulasi TKA.
Dokumen Administratif: Tetap siapkan dokumen seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan ijazah jenjang sebelumnya.
Pantau Informasi Resmi: Cek situs resmi dinas pendidikan secara berkala untuk pembaruan informasi.
Reformasi jalur prestasi dalam SPMB 2025 menandai era baru dalam sistem penerimaan siswa baru di Indonesia.
Dengan tidak lagi digunakannya nilai rapor, dan beralih ke sistem Tes Kemampuan Akademik (TKA), pemerintah ingin menciptakan seleksi yang lebih transparan, adil, dan bebas manipulasi.
Orang tua dan siswa kini perlu lebih proaktif mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini. Mulai dari memahami mekanisme baru, hingga mempersiapkan kemampuan akademik anak sejak dini.
Dengan langkah yang tepat, SPMB 2025 bukan hanya menjadi tantangan, tetapi juga peluang untuk meraih pendidikan terbaik.
***