Purwokerto, serayunews.com
Menurut Dita Septi Aryani, diyakininya remaja yang terlibat aksi kekerasan tersebut hanya mencari identitas diri yang akan menjadi konsep jati diri mereka saat dewasa.
“Karena yang terpenting bagi remaja itu teman-teman seusianya, ketika mereka berada di kelompok usia yang sama mereka merasa punya kekuatan,” ujar dia, Senin (21/3/2022).
Menilik dari kasus tersebut, Dita menduga, beberapa dari mereka bahkan tidak tahu kenapa melakukan penyerangan. Hanya ingin ikut-ikutan dan merasa jati diri mereka ada pada kelompoknya.
“Jadi mereka berfikir, apa yang dilakukan kelompok saya dan lainnya mereka akan ikut, karena menurut mereka itu bagian dari mereka,” katanya.
Karena itu, perhatian khusus dari orangtua supaya lebih memahami ketika anaknya berada di luar rumah sangat dibutuhkan. Para orangtua dituntut mengetahui seperti apa pergaulan anaknya, dengan siapa dan melakukan tindakan apa saja di luar sana.
Seperti diberitakan, puluhan remaja yang diduga geng motor melakukan tindakan anarkis di Grumbul Sawangan, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat. Selain merusak tembok rumah warga dan sepeda motor, mereka juga menyerang menggunakan petasan dan membawa senjata tajam. (san)