SERAYUNEWS – Nama Zulqa Mahendra ramai dibicarakan setelah video pendakian cepatnya ke Gunung Rinjani beredar luas di media sosial.
Aksinya tersebut memicu munculnya julukan “Si Kaki Robot” dari warganet. Lantas, mengapa Zulqa Mahendra mendapatkan julukan tersebut?
Usut punya usut, julukan ini merujuk pada kecepatan dan daya tahan fisik Zulqa yang dianggap di luar kebiasaan dalam dunia pendakian.
Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Jalur pendakiannya dikenal memiliki medan yang berat dan menantang.
Umumnya, pendakian ke puncak dan turun kembali dilakukan dalam waktu dua hingga tiga hari.
Namun, Zulqa Mahendra mendaki dan turun dalam waktu satu hari, tanpa menginap atau membuat tenda.
Gaya pendakian seperti ini dikenal dengan istilah tektok, yaitu aktivitas mendaki gunung dan langsung turun kembali di hari yang sama.
Teknik ini membutuhkan pengaturan waktu yang ketat serta stamina yang tinggi.
Julukan “Si Kaki Robot” mulai dikenal setelah video pendakian Zulqa ke Gunung Rinjani tersebar luas di TikTok dan Instagram.
Warganet menyematkan julukan tersebut karena melihat kecepatannya dalam mendaki gunung dengan medan berat dalam waktu singkat.
Julukan ini menjadi populer dan terus digunakan dalam kolom komentar unggahan-unggahan video pendakian lainnya.
Hingga saat ini, nama “Si Kaki Robot” telah melekat dengan Zulqa Mahendra di berbagai platform digital.
Zulqa Mahendra merupakan seorang pendaki yang aktif di media sosial. Ia kerap membagikan dokumentasi pendakiannya melalui TikTok dan Instagram. Berikut profil singkatnya:
Selain Gunung Rinjani, Zulqa juga diketahui pernah melakukan pendakian tektok ke beberapa gunung lain di Indonesia, termasuk Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu.
Sebagai informasi, julukan “Si Kaki Robot” tidak diberikan oleh lembaga resmi, melainkan muncul secara spontan dari pengguna media sosial yang menonton aksi-aksinya.
Istilah tersebut digunakan sebagai bentuk kekaguman terhadap fisik dan kecepatan pendakian yang ditunjukkan Zulqa.
Julukan tersebut kini menjadi bagian dari identitas digital Zulqa Mahendra. Unggahan-unggahan barunya kerap disertai komentar dengan penyebutan nama tersebut.
Konten pendakian cepat atau tektok menjadi salah satu tren di media sosial. Gaya pendakian seperti ini kerap ditampilkan dalam bentuk video ringkas dengan dokumentasi visual yang menarik.
Fenomena ini turut memengaruhi cara masyarakat melihat aktivitas mendaki gunung.
Pendakian tidak lagi hanya dipahami sebagai kegiatan berhari-hari di alam terbuka, melainkan juga sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dengan efisien dalam waktu singkat.***