SERAYUNEWS – Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Bagi anak slow learner, proses belajar bisa jadi lebih menantang. Apa gejala, penyebab, dan pengobatannya? Mari simak!
Bayangkan Anda berada di dalam kelas yang penuh dengan suara dan aktivitas, tetapi kesulitan memahami apa yang diajarkan oleh guru.
Anda merasa seperti sedang berada di dalam sebuah badai informasi yang tidak bisa Anda tangkap.
Ini adalah pengalaman yang sering dialami oleh anak-anak yang dikategorikan sebagai slow learner.
Mereka memiliki potensi yang besar, tapi kesulitan dalam memproses informasi dan memahami konsep-konsep baru hingga membuat merasa tertinggal dan frustrasi.
Penyebab anak slow learner dapat bervariasi dan kompleks.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi slow learner antara lain sebagai berikut.
Selain itu, anak-anak yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi juga dapat mengalami kesulitan belajar dan menjadi Slow Learner.
· Terbatasnya Kapasitas Kognitif
Anak slow learner kesulitan mengikuti proses pembelajaran dan tidak bisa berpikir secara logis.
Dia juga lemah dalam memahami konsep-konsep baru, terutama dalam bahasa dan matematika.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan berpikir, sehingga dia tidak bisa berkembang secara kognitif seperti anak-anak lain.
· Ingatan yang Lemah
Anak slow learner seringkali memiliki masalah dengan mengingat informasi.
Dia memerlukan pengulangan materi berulang kali agar bisa benar-benar memahami dan mengingatnya. Sayangnya, dia kesulitan mengingat kembali informasi ketika perlu.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan perhatian yang lemah, sehingga dia mudah terganggu dan tidak bisa fokus dalam waktu lama.
· Mudah Terdistraksi dan Konsentrasi yang Rendah
Anak slow learner mudah terganggu dan sulit fokus. Dia hanya bisa berkonsentrasi dalam waktu singkat, sekitar 30 menit.
Oleh karena itu, dia membutuhkan pelajaran yang pendek dan sering.
Selain itu, dia lebih mudah memahami instruksi secara visual atau praktis, bukan hanya melalui penjelasan verbal.
· Ketidakmampuan Berpendapat
Anak slow learner sering kesulitan mengungkapkan diri karena kesulitan mencari kata yang tepat dan mengendalikan emosi.
Dia juga memiliki kesulitan dalam berkomunikasi, seperti mendengarkan dan berbicara dengan efektif. Akibatnya, dia sering kesulitan mengungkapkan pendapat dan memahami instruksi.
1. Pembelajaran yang Menyenangkan
Buatlah pembelajaran menjadi menyenangkan dan interaktif dengan menggunakan media seperti gambar, video, dan permainan.
2. Dukungan Emosi
Berikan dukungan emosi yang kuat kepada anak untuk membantu mereka merasa percaya diri dan tidak takut gagal.
3. Kerja Sama dengan Guru
Komunikasi dengan guru anak untuk memahami kebutuhan dan kemampuan anak dan membuat rencana pembelajaran individual.
4. Aktivitas di Rumah
Lakukan aktivitas pembelajaran di rumah seperti membaca bersama, mengerjakan soal bersama, dan bermain permainan edukatif.
5. Pantau Kemajuan Anak
Pantau kemajuan anak secara berkala untuk memastikan bahwa dia mendapatkan dukungan yang tepat dan membuat penyesuaian jika perlu.
Itulah gejala anak slow learner, beserta penyebab dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.***