SERAYUNEWS – Mengenal keunikan sebuah Sendhang Pancarasa yang akan gelar rangkaian malam satu suro. Peninggalan sejarah ini, konon memiliki air sejuta rasa.
Warga Desa Ketenger, Baturraden akan melaksanakan peringatan dalam rangka menyambut 1 Muharram, Rabu (19/7/2023).
Rangkaian prosesi ini, juga termasuk dalam Merti Bhumi 1957 Saka/2023 Masehi. Malam 1 Suro atau Selasa (18/7/2023), masyarakat akan meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit (istighotsah) di Masjid Jami’ Al-Murtado. Lalu, keesokan malamnya mereka berkumpul di Situs Lemah Wangi.
Sendhang Pancarasa, merupakan tempat pemandian putri raja di era sebelum kerajaan Majapahit. Kini, sendhang ini di anggap sebagai situs peninggalan berupa mata air.
Sendhang Pancarasa, terletak di lereng selatan Gunung Slamet. Tepatnya di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Jarak tempuh dari Dusun Kalipagu menuju Sedhang Pancarasa, hanya sekitar 1 km atau sekitar 30 menit berjalan kaki. Kondisi jalan menuju ke sana, masih tanah melewati ladang dan persawahan milik warga.
Namun, hal itu tidak menjadi kendala. Sebab selama perjalanan menuju ke sana, juga akan di suguhi pemandangan sangat asri bukit-bukit yang ada di sekitar Dusun Kalipagu.
Tak lupa, juga terdapat beberapa sungai yang sangat jernih dan bersih. Kita bahkan dapat meminum airnya secara langsung yang sangat menyegarkan.
Sendhang Pancarasa, memiliki rasa yang beraneka ragam. Mata air tersebut, dapat berubah-ubah rasa setiap harinya.
Terkadang air dari Sendhang akan memiliki aneka rasa seperti manis, asin, pahit, asam, dan sepat (kelat/kesat di lidah). Tetapi, hal itulah yang menjadikan keunikan air dari Sendhang Pancarasa.
Warga Dusun Kalipagu juga memiliki kepercayaan, bahwa jika meminum air tersebut akan memberikan penyembuhan bagi orang sakit, awet muda, dan juga keberkahan.***