SERAYUNEWS – Terima kasih Pak Jokowi dan Bu Iriana teruslah menjadi guru bangsa, doa kami selalu, tulis baliho yang terpasang di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lokasinya berada tak jauh dari rumah pensiun Jokowi yang tengah dibangun di Kecamatan Colomadu. Baliho tersebut terpasang jalan utama yang menghubungkan bandara Adi Soemarmo dan Kota Solo.
Baliho tersebut didesain dengan latar belakang biru, dengan tulisan Alap-Alap Jokowi di bagian atas. Di bagian bawah, terdapat pesan berterima kasih kepada Jokowi dan Iriana dengan harapan mereka tetap menjadi Guru Bangsa.
Ketua Umum Jaringan Relawan AAJ Muhammad Isnaini mengatakan, para relawan memasang baliho tersebut sejak tanggal 1 Oktober 2024.
Pemasangan merupakan penghormatan AAJ atas pengabdian Jokowi selama menjabat presiden 10 tahun.
“Naik per 1 Oktober kemarin. Ada rasa bangga dan kami di AAJ merasa terhormat bisa menjadi relawan Beliau. AAJ bisa sampai sekarang karena nama besar Pak Jokowi. Ini juga salah satu manifestasi bahwa sebagai orang Timur, kita jaga adab. Atas pengabdian selama 10 tahun memimpin negeri ini,” kata Isnaini kepada para wartawan (4/10/2024).
Menurut Isnaini, selama mengabdi pada Jokowi sebagai presiden, Indonesia berhasil menjadi sorotan dan diperhitungkan di tingkat internasional. Dia menyebut, sosok Jokowi dan istrinya perlu masyarakat luas teladani.
“Terserah orang mau bilang apa, tapi bagi kami, Pak Jokowi dan Bu Iriana ini teladan. Bagaimana dalam kurun waktu sangat singkat setelah setengah abad bangsa ini ada semacam kemandegan, melesat menjelma menjadi bangsa yang diperhitungkan dunia internasional. Fantastis dan fenomenal,” tambah Isnaini.
Nama ini merupakan sebutan untuk jaringan relawan pendukung, Jokowi, yang aktif membela dan mempromosikan kebijakan-kebijakannya, baik di media sosial maupun di dunia nyata.
Jaringan relawan ini terbentuk pada 2015, setelah kemenangan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014. Banyak dari mereka sudah mulai terlibat sejak Jokowi maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.
Alap-Alap Jokowi terdapat di berbagai wilayah Indonesia, seperti Papua, Sulawesi, Jawa, dan lainnya, dengan tujuan membangun jaringan relawan yang mandiri dan berkomitmen.
Penggunaan nama Alap-alap merujuk pada nama burung pemangsa dari keluarga Falconidae. Dalam bahasa Inggris, alap-alap adalah Falcon, Caracara, atau Kestrel.
Burung alap-alap sendiri berbeda dengan burung elang atau Eagle yang merupakan keluarga Accipitridae. Meskipun termasuk kelompok predator, burung ini merupakan sahabat petani.
Penggunaan nama alap-alap untuk menggambarkan sikap agresif dan gigih mereka dalam menghadapi kritik terhadap Jokowi.
Mereka tidak hanya aktif selama masa kampanye tetapi juga terus mendukungnya hingga saat ini, bahkan setelah Jokowi mendekati akhir masa jabatan.***(Kalingga Zaman)