Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Tak kurang dari 100 ekor kambing, berjajar di bawah tenda acara. Empat batang bambu dipasang berjajar, sebagai pembatas. Suara mengembik bersautan, ada juga yang sesekali beradu tanduk.
Tiga orang memegang bolpoin dan lembar kertas, berjalan perlahan mengamati dengan seksama. Mereka adalah juri yang menilai satu demi satu kambing peserta kontes.
Kontes kambing, menjadi salah satu acara pada launching Program Upland Kabupaten Purbalingga, di Desa Bandingan Kecamatan Kejobong, Rabu (07/12/2022).
“Saya bawa dua kambing. Dalam kontes yang dinilai ya kesehatan hewan, kebersihan, dan klimisnya bulu,” kata salah satu peserta kontes, Purwanto.
Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga, Mukodam menyampaikan, tujuan kontes adalah untuk mengenalkan lebih luas bahwa Purbalingga lebih khususnya Kejobong, ada sumber daya genetik lokal.
“Genetik khas kejobong ini, sudah disertifikasi Menteri Pertanian sebagai sumber daya yang unggul dan harus dilestarikan,” katanya.
Peserta kontes, merupakan para kelompok tani penerima bantuan program upland. Ada tiga kelas yang dilombakan, yakni kelas kecantikan, kelas indukan, dan kelas anakan.
“Ada tiga kriteria, untuk pejantan yaitu tentang kecantikan tampilan. Kedua untuk indukan ada yang membedakan itu adalah ambing atau susunya, untuk jenis anakan bakalan atau bibit unggul yang potensi untuk dijadikan regenerasi. Ke depan, insyaallah akan kita adakan dengan kriteria lebih banyak,” kata dia.
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengajak pemda untuk mengembangkan program Upland. Salah satu tujuannya adalah agar inovasi bidang pertanian, lebih berkembang dan modern.
Kementan menggelontor dana hingga Rp23 miliar, untuk program Upland di Purbalingga. Program Upland ini, fokus pada dua wilayah yakni Kecamatan Pengadegan dan Kejobong. Dua komoditi yang dikembangkan adalah pertanian padi dan peternakan kambing.