SERAYUNEWS- Tanggal 1 Oktober 1965, menjadi sejarah kelam peristiwa penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI Angkatan Darat.
Setelah mengalami penyiksaan, jasad mereka di buang ke sebuah sumur tua di Lubang Buaya, area Pondok Gede, Jakarta. Peristiwa penculikan oleh PKI itu, di kenal dengan Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Kemudian keeseokan harinya, tanggal 1 Oktober di peringati sebagai Hari Kesaktian Pancasila sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.
Tahun ini, peringatan Hari Kesaktian Pancasila kembali di gelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Presiden Jokowi, memimpin upacara di dampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Ma’ruf Amin.
“Untuk mengenang jasa para pahlawan dan para pejuang-pejuang bangsa, utamanya Pahlawan Revolusi, mengheningkan cipta mulai,” kata Jokowi yang di siarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Selanjutnya, ada pembacaan teks Pancasila oleh Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud di ikuti dengan pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Kemudian, prosesi berlanjut dengan pembacaan dan penandatanganan Ikrar oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
Usai pembacaan ikrar, upacara di lanjutkan dengan pembacaan doa oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
Selesai upacara, Presiden dan Wakil Presiden, beserta rombongan terbatas melakukan peninjauan ke sumur Lubang Buaya.
Turut hadir dalam upacara ini, para pimpinan lembaga tinggi negara, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Selaim itu, juga ada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, perwakilan negara sahabat, keluarga Pahlawan Revolusi, dan para Kepala Staf Angkatan.