SERAYUNEWS – Beroperasinya Starlink di Indonesia masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Meskipun layanan Internet ini sudah ada sejak beberapa bulan lalu, masih banyak yang belum sepenuhnya memahami apa itu Starlink serta bagaimana cara kerjanya.
Tak sedikit pula yang membandingkan kecepatannya dengan layanan data seluler di Indonesia.
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, berikut SerayuNews.com sajikan informasi lengkap mengenai Starlink, cara kerjanya, serta kecepatan Internet yang ditawarkannya.
Berdasarkan buku “6GN for Future Wireless Networks“, Imprint:Springer (2024:265), Starlink adalah layanan Internet generasi terbaru berbasis satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk, SpaceX.
Salah satu keunggulan dari Starlink adalah kemampuannya dalam menyediakan akses Internet di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh layanan Internet berbasis kabel.
Di Indonesia, alat Starlink untuk paket Residensial sudah bisa dibeli dengan harga promo mulai dari Rp3 jutaan (hingga 16 September 2024), dan biaya langganan Internetnya Rp750.000 per bulan.
Starlink bekerja dengan menggunakan sinyal radio untuk mengirimkan data dari stasiun darat ke satelit LEO yang mengorbit di Bumi.
Data tersebut kemudian diteruskan kembali kepada para penggunanya di Bumi.
Starlink saat ini memiliki ribuan satelit yang mengorbit di ketinggian sekitar 482 kilometer di atas permukaan Bumi.
Hal ini jauh lebih dekat dibandingkan dengan satelit GEO (Geostationary Earth Orbit).
Perbedaan jarak tersebut sangat mempengaruhi latensi dalam hal pengiriman data.
Satelit GEO memiliki latensi sekitar 477 milidetik, sedangkan satelit LEO yang digunakan oleh Starlink hanya memiliki latensi sekitar 27 milidetik.
Dengan latensi seperti ini, Starlink memungkinkan penggunanya untuk mengakses Internet berkecepatan tinggi untuk berbagai kebutuhan, misalnya streaming video, game online, video call, dan lainnya.
Starlink menawarkan kecepatan Internet hingga 150 Mbps, dan melalui situs resminya, Starlink mengklaim bahwa latensi yang ditawarkan bisa serendah 20 milidetik di sebagian besar lokasi.
Bahkan, Starlink dikabarkan akan menggandakan kecepatan tersebut dalam waktu dekat.
Kini, kecepatan yang ditawarkannya sering dibandingkan dengan layanan data seluler yang ada di Indonesia.
Berdasarkan data Opensignal, kecepatan download rata-rata untuk paket data dari salah satu provider terbaik di Indonesia adalah sekitar 22 Mbps.
Sementara itu, kecepatan unggahan atau upload sekitar 9,5 Mbps.
Di samping itu, hadirnya Starlink telah menjadi opsi bagi masyarakat yang butuh Internet cepat, tapi tinggal daerah yang sulit dijangkau oleh provider lokal.
Nah, itulah informasi lengkap mengenai Starlink, mulai dari pengertian, cara kerja, hingga kecepatan Internet yang ditawarkannya. Semoga bermanfaat.***