SERAYUNEWS– Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap sebagai penyedia energi terbaik berkelas dunia senantiasa berpedoman pada standar internasional dalam operasionalnya. Salah satunya pada pengelolaan energi, kilang terbesar ini nyata terbukti sudah mengantongi sertifikat International Standard Organization (ISO) 50001:2018 tentang Sistem Manajemen Energi sejak 2021.
Hal itu disampaikan Section Head Energy Conservation Loss Control (ECLC) Kilang Cilacap, C. Sekaringtyas Puspitoandaru dalam pembukaan Workshop Persiapan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi di gedung Donan Hall, Cilacap, Kamis (15/5/2025). “Kilang Cilacap menjadi satu-satunya kilang yang sudah mengimplementasikan ISO 50001:2018 ini,” ujarnya.
Lanjut Sekar, ISO 50001:2018 menjadi peralatan (tools) penting pengelolaan energi di sebuah perusahaan, termasuk Kilang Cilacap. “Workshop 2 hari menjadi persiapan menghadapi audit internal yang direncanakan bulan Juni mendatang,” kata Sekar.
Ia juga mengingatkan yang lebih penting dari sertifikasi ISO 50001:2018 adalah implementasinya dalam operasional perusahaan. “Maka kami harapkan teman-teman pekerja yang mengikuti workshop ini mampu berperan sebagai katalisator yang lebih peduli pada pengelolaan energi di masing-masing fungsi dan bagian,” imbuh Sekar.
Diketahui, Kilang Cilacap telah mengimplementasikan ISO 50001:2018 sejak 2021 lalu dengan area yang terus bertambah. Jika sebelumnya hanya di unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), kini telah diperluas ke fungsi Produksi III yang meliputi unit RFCC, GTO, Utilities RFCC, dan Utilities.
Sebelumnya Manager Engineering & Development (Eng Dev) Kilang Cilacap, Jefri A. Simanjuntak menjelaskan sertifikasi ISO membuktikan komitmen tinggi dalam manajemen energi untuk mengurangi emisi karbon & meningkatkan kinerja bisnis. “Pencapaian ini menjadi bukti implementasi sistem manajemen energi yang efektif di Kilang Cilacap,” jelasnya.
Di sisi efisiensi energi, kata Jefri ada optimalisasi penggunaan energi di seluruh unit produksi. “Sedangkan terkait pengurangan emisi karbon, berkontribusi pada target dekarbonisasi Pertamina serta mendukung peningkatan operasional demi kelancaran proses produksi,” imbuhnya.
Komitmen ini juga mendukung prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ketujuh, energi bersih dan terjangkau; poin kesembilan, industri, inovasi, dan infrastruktur; serta poin ketiga belas, penanganan perubahan iklim.