Purbalingga, serayunews.com
“Festival Kue Bulan atau biasa disebut perayaan Tiong Piu Cia memang biasa rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun karena pandemi, baru tahun ini kami adakan kembali. Malam ini acaranya meriah sekali, masyarakat juga hadir menyaksikannya,” kata Ketua Klenteng Ho Tek Bio dr Mulyadiyanto didampingi panitia kegiatan Andrian Ming.
Berbagai pementasan dilaksanakan dalam festival tersebut. Mulai dari pertunjukan musik tradisional oleh siswa sekolah Putra Harapan Purwokerto, kesenian barongsai oleh kelompok barongsai Putra Mandiri Purbalingga serta bela diri Wushu oleh grup Garuda Emas.
“Suasana begitu semarak karena mayoritas warga Tionghoa di Purbalingga hadir menikmati sajian acara,” ungkapnya.
Dia menjelaskan perayaan Tiong Piu Cia di negeri Cina biasa digelar di pertengahan musim gugur. Festival ini identik dengan legenda dewi bulan yang konon dulu menelan pil panjang umur. Akibatnya dia naik ke bulan menjadi dewi bulan.
“Dalam festival ini juag disajikan kue bulan atau Tiong Piu Cia yang berbentuk bulat. Kue ini wajib dimakan oleh hadirin yang datang sekaligus sebagai perlambang persatuan dan kerukunan keluarga,” jelasnya.
Pihaknya berencana akan mengemas festival tersebut menjadi event yang menarik di tahun selanjutnya. Termasuk melakukan kolaborasi pertunjukan kesenian. Menurutnya keberadaan festival ini bisa menjadi semacam akulturasi budaya dan juga kesenian.
“Tahun depan akan kita buat lebih meriah,” imbuhnya.