SERAYUNEWS– Kekeringan lahan dampak El Nino di sejumlah daerah menyebabkan aktivitas pertanian tak berjalan. Kondisi itu memicu terus menipisnya pasokan bahan pangan beras di tingkat petani maupun penggilingan padi. Hal itu berdampak terhadap naiknya harga komoditas beras di pasaran.
Meskipun terjadi kenaikan di sejumlah wilayah, Pemerintah Republik Indonesia memastikan beras cadangan pemerintah saat ini dalam kondisi aman. Karena, pemerintah memiliki persediaan beras di gudang milik Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) sebanyak 2 juta ton.
Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak usah khawatir. Karena stok beras di Tanah Air itu ada. Meskipun terdapat kenaikan harga beras di pasaran, pemerintah meminta masyarakat jadi tidak usah panic buying dan belanja keperluan beras secukupnya.
“Perintahnya Pak Presiden yang pertama banjiri pasar dengan stok cadangan beras pemerintah dari gudang-gudang Bulog. Pasarnya itu mulai pasar tradisional, pasar modern, Pasar Induk Beras Cipinang,” ungkap Arief Prasetyo Adi saat meninjau Gudang Bulog Telukan Sukoharjo, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan agar ada penggencaran program pemberian bantuan pangan pemerintah di seluruh Indonesia. Hal itu agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan, dapat terbantu. Selain itu, kegiatan operasi pasar di sejumlah wilayah juga dapat menekan harga beras agar terkendali.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyampaikan, pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas teknologi mesin pengolahan yang dimiliki untuk mendukung percepatan Bantuan Pangan Tahap Dua ini. Salah satu nya dengan memanfaatkan mesin Rice to Rice dalam proses pengemasan beras.
“Saat ini Bulog dibantu dengan pihak transporter, mengakomodir 4 desa di kecamatan dengan total 500 keluarga penerima untuk mendapatkan beras bantuan pangan lebih awal. Untuk di wilayah Jawa Tengah, Bulog telah mengeluarkan beras Bantuan Pangan sebanyak 12.500 ton,” ujar Budi Waseso dikutip Jumat (22/9/2023).
Dia menambahkan sasaran program ini kepada masyarakat yang kurang mampu, sehingga kebutuhan pangannya tercukupi. Di sisi lain Bulog juga melakukan operasi pasar dengan menjual beras murah itu ke retail-retail dan pasar tradisional. Bahkan di pasar-pasar tradisional Bulog memiliki toko sendiri.
Menurutnya, melalui tokonya sendiri, Bulog langsung menjual beras operasi pasar dengan packaging 5 kiloan kepada masyarakat. Pemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menekan kenaikan harga beras.