SERAYUNEWS – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), merayakan Milad ke-59, Minggu (26/05/2024). Pada rangkaian perayaan itu, ada penampilan beragam seni dan budaya dalam satu acara. Mulai dari festival balon udara, kenthongan, sampai pertunjukan barongsai.
Beragam seni dan budaya itu, sebagai implementasi dari kebersamaan dalam keberagamaan. Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk merayakan kebudayaan lokal dan mempererat hubungan antara UMP dan masyarakat.
“Kami berharap acara ini bisa terus terlaksana setiap tahunnya dengan lebih meriah, lebih banyak peserta,” katanya.
Dia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berhasil menyuguhkan hiburan yang berkualitas. Tetapi juga menjadi ajang memperkuat kecintaan terhadap seni dan budaya lokal.
Antusiasme yang tinggi dari peserta dan penonton, akan menjadikan festival ini sebagai acara tahunan paling berkesan.
“Ajang ini juga menjadi bukti nyata komitmen UMP, dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Selain itu memberikan ruang bagi para seniman, untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka,” ujarnya.
Ketua Panitia, Wildan Aji Saputra MPd menyampaikan, ada banyak grup kenthongan dari berbagai daerah yang mengikuti festival. Antara lain Ganesha Nadaswara Banyumas, Tangsi Laras Pageraji Cilongok, Pring Mangkubumi Karangnanas Sokaraja, dan Mangkusari Bojongsari.
Kemudian ada Sabana Percussion Tambaksogra Sumbang, Satria Prasasta Kedungwringin Patikraja. Selain itu ada sjuga Seniman Ghaib Purbalingga, Pandawa Laras Purwokerto Kidul, Swara Espero Sumbang SMPN 2 Sumbang, dan Garuda Mas Rawalo Banyumas.
“Setiap grup menampilkan pertunjukan yang penuh semangat dan kreativitas, memukau para penonton yang memadati area kampus. Musik dari alat kenthongan ini, menciptakan suasana meriah dan penuh kebersamaan dengan membawakan lagu Hymne UMP,” katanya.
Festival Balon udara tahun ini, melibatkan 30 peserta dari Komunitas Balon Udara Wonosobo. Sedangkan aksi barongsai, ditampilkan oleh grup dari Puhua School Purwokerto.
Salah satu penonton, Sumirah, memberikan apresiasi atas terselenggaranya festival tersebut.
“Festival ini sangat luar biasa. Kami bisa melihat berbagai macam kreativitas dari setiap grup yang tampil. Ini adalah bukti bahwa seni kenthongan dan lainnya, masih terjaga kelestariannya,” katanya.