SERAYUNEWS – Merasa ada masalah finansial, milenial dan gen Z seringkali disebut sebagai generasi yang akan kesulitan untuk beli rumah.
Usut punya usut, milenial dan gen Z susah beli rumah bukan karena senang foya-foya, melainkan terdapat alasan lain.
Melansir dari Kemenkeu.go.id, terdapat tiga alasan mengapa hal ini terjadi. Yuk, simak.
Apabila resesi melanda, banyak orang mengalami PHK. Hal tersebut membuat milenial dan gen Z kehilangan pekerjaan.
Sehingga, kesulitan finansial pun menerpa milenial dan gen Z. Tidak hanya itu, usaha properti juga akan mengalami penurunan karena hal tersebut.
Naasnya, milenial dan gen Z juga akan kesulitan untuk mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR. Sedangkan yang punya uang, mereka akan menunda untuk beli rumah demi hadapi resesi.
Bukan karena foya-foya, rupanya generasi milenial dan gen Z kesulitan untuk membeli rumah karena harganya yang terus naik.
Padahal, milenial dan gen Z juga sedang mempunyai kekhawatiran finansial. Lantaran, tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Pada zaman dulu, para boomers kerap mempunyai hobi untuk mengoleksi rumah. Sementara itu, permintaan untuk properti ini sangat tinggi.
Jadi, para boomers mempunyai rumah lebih dari satu, sementara milenial dan gen Z tidak mendapatkannya.
Umumnya, penyebab kenaikan harga properti adalah inflasi. Akibatnya, bahan baku juga mengalami kenaikan.
Sejumlah harga yang mengalami kenaikan, membuat bahan bakar energi dan komoditas di berbagai sektor juga ikut melambung tinggi.
Selanjutnya, angka harapan hidup yang naik juga dianggap menjadi salah satu alasan mengapa harga rumah mengalami kenaikan.
Dengan angka tersebut, kebutuhan orang untuk mencari tempat tinggal pun semakin tinggi. Hal tersebut membuat harga rumah juga naik.
Permintaan kebutuhan rumah memang semakin tinggi, namun pasokan yang ada juga terus mengalami kenaikan. Akibatnya, harga properti juga ikut melambung.
Terakhir, pertumbuhan infrastruktur yang masih juga menjadi salah satu penyebab alasan harga rumah yang semakin tinggi.
Pertumbuhan seperti fasilitas umum, pembangunan jalan, sampai pengembangan kawasan wisata membuat properti di sekitarnya mengalami kenaikan.
Itulah informasi mengenai alasan mengapa milenial dan Gen Z kesulitan untuk membeli rumah. Semoga informasi ini bermanfaat.*** (Umi Uswatun Hasanah)