SERAYUNEWS– Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo Jawa Timur, segera dibuka untuk umum. Namun masyarakat masih dibayang-bayangi tragedi tewasnya wisatawan yang terjatuh di Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Jembatan Kaca Seruni Point merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jembatan Kaca Seruni Point telah selesai dibangun di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur.
Kementerian PUPR juga tengah melakukan uji beban (loading test) pada Jembatan Kaca Seruni Point (prototype). Hal ini untuk menguji performa struktur dan keamanan jembatan. Diharapkan, dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan setelah dioperasikan nanti.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya menyebut, kehadiran jembatan kaca ini menjadi destinasi wisata adrenalin yang menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area dengan pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.
Dengan demikian, Jembatan Kaca Seruni Point ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke KSPN Bromo-Tengger-Semeru. Menurut Basuki Hadimuljono, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN, direncanakan secara terpadu.
Pembangunan terpadu tersebut dilakukan, baik mengenai penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah dan sanitasi. Selain itu juga perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Disebutkan, Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo membentang sepanjang 120 meter berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter. Jembatan kaca ini dibangun di wilayah Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisasi, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Jembatan ini tergolong sebagai jembatan gantung pejalan kaki (suspended cable) dengan struktur lantai/deck berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass). Jembatan kaca ini memiliki ketebalan masing-masing 12 milimeter dan direkatkan menggunakan lapisan vinyl interlayer.