Purwokerto, serayunews.com
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan dan Rehabilitasi Sosial (PJRS) Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas, Budi Suharyanto memberikan penjelasannya. Ia mengatakan, penambahan jumlah ODGJ mulai terjadi pada pandemi Covid-19 yang sempat terjadi dua tahun lebih ini.
“Dua tahun lebih tidak bisa apa-apa akhirnya ada lonjakan, faktornya ekonomi dan problem keluarga. Bahkan dari total 1.000 lebih yang sempat kami tangani itu, nyuwun sewu dari keluarga miskin semua. Banyak yang terbentur BPJS tidak punya, tidak aktif sampai akhirnya kita bantu menggunakan APBD,” ujarnya kepada serayunews.com, Jumat (15/7/2022).
Budi menambahkan, selain itu ada juga faktor putus kerja. Pandemi telah membuat banyak perusahaan yang memutuskan hubungan kerja. Namun, gila karena putus kerja ini volumenya tidak begitu banyak.
“Kebanyakan tingkat stress saja, dari 2021 kebanyakan memang yang mengalami gangguan jiwa dari keluarga tidak mampu,” katanya.
Dari beberapa kasus, faktor ekonomi dan keluarga seperti kekerasan dari orangtua, kemudian perceraian yang terjadi hingga menyebabkan salah satu pasangan ataupun keluarga dan anak mengalami gangguan jiwa.
“Seperti yang kita tangani kemarin di Jatilawang sama Purwojati ada yang dipasung, nyuwun sewu karena suaminya selingkuh. Ia sudah punya anak tiga. Sebelum kita tangani memang tidak ada penanganan apapun, kebetulan dari Dinas Kesehatan penanganan dari segi medis, dan kami dari kejiwaan agar tidak kambuh lagi,” ujarnya.
Dari data yang ada, pada tahun 2021 Dinsospermasdes mengangani 90 ODGJ di Kabupaten Banyumas. Jumlah tersebut, ternyata mayoritas dari daerah lain.
“Kita juga gabung dengan penganan orang telantar juga. Jadi sekitar 79 kita kembalikan yang telantar ke daerah asal. Kita berikan ke dinas setempat karena kita terbentur kependudukan dan BPJS juga,” katanya.
Sedangkan pada tahun 2022, pihaknya mencatat, Dinsospermasdes Banyumas menangani sekitar 20 ODGJ dan orang telantar. Mereka telah mendapatkan penanganan baik dari segi rehabilitasi medis dan segi rehabilitasi sosial.