Cilacap, serayunews.com
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap bernama Jumawan. Ia mengatakan bahwa penyu lekang ditemukan pada Senin pagi saat dirinya sedang melakukan patroli di sekitar wilayah pantai setempat.
“Kita tadi pagi sekitar pukul setengah lima patroli dari Pantai Sodong ke Pantai Wagir Indah Welahan Wetan, kita menemukan bangkai penyu berukuran sekitar empat puluh sentimeter,” ujar Jumawan saat ditemui di sekitar lokasi penemuan bangkai penyu.
Jumawan mengatakan, dari tanda-tanda kematian penyu lekang tersebut, tidak ditemukan tanda jeratan jaring ikan, melainkan ditemukan sesuatu di dalam mulut bangkai penyu tersebut yakni berupa sampah plastik.
“Tidak ada tanda terperangkap jaring, tapi tanda yang saya lihat tadi pagi itu kemungkinan besar makan sampah, karena dari mulut penyu mengeluarkan sampah plastik, dan kondisi penyu sudah membengkak dan mengeluarkan bau,” ujarnya.
Jumawan menambahkan, di tahun 2022 ini pihaknya sudah menemukan sebanyak tiga bangkai penyu di Pantai Cilacap. Dari ketiganya masuk dalam jenis penyu lekang yang termasuk dalam hewan dilindungi. Bahkan yang ditemukan baru baru ini berumur sekitar 20-25 tahun atau masih usia produktif.
Meskipun Pantai Wagir Indah Welahan Wetan sepi dari aktivitas masyarakat atau pengunjung, namun banyak ditemukan sampah plastik yang diduga berasal dari sungai yang terbawa arus. Padahal di sepanjang Pantai Sodong hingga Pantai Wagir Indah termasuk tempat yang disukai oleh penyu untuk bertelur karena jauh dari keramaian, terutama di waktu malam hari.
“Dugaan kami sampah plastik yang ada di pantai terbawa dari aliran sungai yang tak jauh dari lokasi seperti Sungai Serayu, kita harapkan masyarakat peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, sebab sampah plastik yang terbawa banjir atau arus sungai terbawa ke muara dan ke pantai,” ujarnya.