SERAYUNEWS – Ada 5 desa di Banjarnegara, Jawa Tengah yang dinyatakan hilang dan sampai sekarang masih menjadi misteri.
Misteri hilangnya 5 desa di Banjarnegara beserta semua penduduknya hingga sekarang masih belum terkuak. Siapa sangka wilayah Banjarnegara yang asri dan subur tersebut menyimpan hal kelam di dalamnya.
Menurut sejarah tercatat ada 5 desa di Banjarnegara yang hilang. Para penduduknya pun banyak yang meninggal, hilang, bahkan rumahnya pun ikut hilang.
Hilangnya 5 desa di Banjarnegara tersebut tidak bisa dilepaskan dari wilayah Banjarnegara yang memang rawan terjadi bencana yakni gunung meletus dan tanah longsor.
Dulunya sempat terjadi bencana alam besar sehingga menyebabkan ratusan penduduk desa meninggal dunia. Ada pula desa yang benar-benar hilang tertimbun tanah karena longsor.
Desa Kepucukan
Berada di wilayah Dieng, Desa Kepucukan terletak dekat dengan Kawah Sinila. Ketika terjadi letusan di Dieng pada tahun 1979, sebanyak 149 warga tewas.
Letusan terjadi pada saat dini hari ketika warga masih tertidur lenyap. Sempat terjadi gempa yang disusul langsung oleh hawa panas dan bau belerang beracun.
Dukuh Legetang
Dukung Legetang merupakan dukuh atau kampung yang terletak di lembah. Sebanyak 351 orang meninggal dunia ketika terjadi longsor besar yang tiba-tiba terjadi.
Hingga saat ini dibuat Tugu Legetang untuk mengenang bencana tersebut. Masih banyak korban jiwa yang dibiarkan terkubur di gundukan tersebut.
Tragedi Kawah Sileri
Sampai sekarang, Kawah Sileri disebut menjadi kawah yang paling beracun dan berbahaya. Di tahun 1944, pernah terjadi erupsi dan sebanyak 117 orang tewas.
Dusun Gunung Raja
Di tahun 2006, terjadi bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Gunung Raja, Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara.
Akibatnya sebanyak 90 orang tewas. Korban tewas pun kebanyakan dimakamkan secara massal.
Dusun Jemblung
Di tahun 2014 terjadi bencana tanah longsor. Dusun Jemblung terletak di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Tanah longsor tersebut terjadi di lereng utara Bukit Telaga Lele.
Satu dusun pun tertimbun reruntuhan. Sebanyak 300 jiwa dari 53 KK pun tertimbun dengan hanya menyisakan 15 orang selamat yang terluka.
***