SERAYUNEWS — Warganet dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan sebuah mobil BMW berwarna hitam terjun bebas dari proyek jalan tol yang belum rampung di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa pagi, 9 April 2025, dan langsung menyita perhatian publik setelah rekamannya tersebar luas di berbagai platform media sosial.
Banyak pengguna internet yang mempertanyakan kronologi kejadian dan kondisi keselamatan sang pengemudi.
Dalam video yang dibagikan salah satunya oleh akun Instagram @terangmedia, terlihat jelas mobil BMW tersebut melaju dengan kecepatan tinggi di atas ruas jalan tol yang masih dalam proses pembangunan.
Tanpa adanya rambu peringatan atau penghalang jalan yang cukup mencolok, mobil itu tampak menerobos celah pada barier beton.
Dalam hitungan detik, mobil meluncur ke bawah dari ketinggian sekitar 10 meter dan menghantam tanah dengan keras.
Warga sekitar yang kebetulan menyaksikan kejadian itu langsung berlari mendekat untuk memberikan pertolongan.
Beberapa dari mereka bahkan sempat merekam kondisi mobil yang sudah hancur setelah jatuh dan membagikan video tersebut ke media sosial.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, langsung memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Ia menegaskan bahwa lokasi kecelakaan tersebut bukanlah jalur umum dan masih dalam tahap konstruksi.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Gresik juga turun tangan menyelidiki kejadian ini.
Berdasarkan informasi awal, mobil BMW tersebut diketahui menerobos celah pada barier pengaman sebelum akhirnya jatuh dari jalur proyek jalan tol yang belum tersambung secara menyeluruh.
Kabar baiknya, pengemudi BMW yang belum diungkap identitasnya berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
Meskipun mengalami luka-luka, kondisinya tidak membahayakan nyawa dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
Bagian depan dan atap mobil mengalami kerusakan parah akibat benturan hebat. Foto-foto kondisi kendaraan pascakecelakaan juga telah beredar luas di media sosial.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa pengemudi kemungkinan besar tersesat atau tidak mengetahui bahwa jalan tersebut belum layak dilalui.
Minimnya rambu peringatan dan pengamanan yang memadai di sekitar lokasi proyek menjadi sorotan utama.
Beberapa warga menilai bahwa proyek jalan tol itu memang belum dilengkapi pagar pembatas kokoh ataupun rambu peringatan bahaya.
Kondisi tersebut membuat jalur proyek rawan disalahgunakan oleh pengendara yang tidak mengetahui situasi di lapangan, bahkan dijadikan jalur alternatif.***