SERAYUNEWS – Organisasi Islam Muhammadiyah terus melakukan gebrakan baru. Terbaru, mereka akan menggantikan wujudul hilal yang selama ini digunakan dalam kalender.
Nantinya, Muhammadiyah bakal meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Peresmian tersebut bertepatan dengan momentum Awal Muharram 1446 H sebagai waktu peluncuran dan periode penggunaan formal KHGT.
Sebagai informasi, awal Muharram 1446 Hijriah/2024 Masehi, akan jatuh mulai hari Minggu, 7 Juli 2024 mendatang. Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, beberapa waktu lalu turut mengusulkan penggunaan KHGT untuk mengganti Sidang Isbat.
Muhammadiyah menyadari, peluncuran KHGT ini mendapatkan banyak kritikan dan penolakan dari berbagai pihak. Namun, sebagai konsekuensi dari ide besar yang telah dirancang dengan matang.
Pakar ilmu falak Muhammadiyah, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar dalam keterangan resminya pada Jumat (14/06) menjelaskan bahwa keputusan peluncuran KHGT telah melalui proses pengkajian yang panjang.
“Secara historis, KHGT atau sebelumnya dikenal dengan berbagai nama seperti Kalender Islam Global (KIG), telah dikaji lebih dari satu dasawarsa dalam berbagai forum Muhammadiyah. Mulai dari Halaqah Ahli Hisab dan Fikih, seminar, diskusi publik, hingga diskusi internal,” ujar Arwin, dikutip serayunews.com pada Selasa (25/62024).
Sosialisasi ke Seluruh Indonesia
KHGT sendiri telah mendapatkan dukungan formal dari Muhammadiyah melalui Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada tahun 2015 silam. Lantas, diperkuat lagi pada Muktamar ke-48 di Solo tahun 2022.
“KHGT menjadi bagian dari program ‘Risalah Islam Berkemajuan’, menunjukkan bahwa kalender ini adalah program prioritas dan jangka panjang Muhammadiyah,” Arwin menambahkan.
Menjelang peluncuran, Muhammadiyah, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah, telah gencar melakukan sosialisasi KHGT ke seluruh Indonesia.
Sosialisasi ini diselenggarakan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di berbagai daerah. Termasuk Medan, Mataram, Yogyakarta, Makassar, dan Bandung.
Ide Penyatuan Kalender Islam
Menurut Arwin, ide penyatuan kalender Islam secara internasional sebenarnya bukan inisiatif tunggal Muhammadiyah. Pada tahun 2016, di Turki, telah disepakati konsep kalender Islam global-tunggal yang dihadiri oleh ahli syariat, astronomi, dan pemerhati kalender Islam dari berbagai negara.
Arwin pun menegaskan bahwa meskipun KHGT Muhammadiyah mengadopsi hasil putusan Kongres Turki 2016, keputusan ini tidak terikat secara formal pada hasil kongres tersebut.
“Muhammadiyah telah berketetapan untuk mewujudkan Kalender Islam global-internasional jauh sebelum tahun 2016. Jadi, meski hasil putusan Kongres Turki penting, ia bukan penentu utama,” tegasnya.
Kemudian dengan peluncuran KHGT, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi atas ketidakteraturan sistem penjadwalan waktu dunia Islam saat ini, serta membayar “utang peradaban” Islam dalam bidang sistem kalender.
Muhammadiyah terus mengkaji dan menyempurnakan KHGT, sembari menerima kritik yang konstruktif untuk perbaikan ke depan.