
SERAYUNEWS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjarnegara bekerja sama dengan Baznas Banjarnegara menggelar Halaqah Sistem Pembinaan Mualaf dan Pembentukan Rumah Mualaf di Sasana Bhakti Praja, Sabtu (22/11/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat pendalaman agama dan memperkuat integrasi sosial para pengelola Rumah Mualaf di Banjarnegara.
Acara tersebut dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Kepala Bakesbangpol, pengurus Rumah Mualaf Provinsi Jawa Tengah, Baznas Banjarnegara, tokoh masyarakat, serta pengelola rumah mualaf dari berbagai wilayah.
Mengangkat tema “Strategi Pembinaan Mualaf Menuju Rumah Mualaf yang Ramah”, halaqah ini diisi pemaparan narasumber dan sesi diskusi untuk menggali pengalaman serta strategi pendampingan yang efektif.
Perwakilan Baznas Banjarnegara, Budiyanto, menegaskan pentingnya peran lembaga zakat dalam penguatan pendampingan mualaf.
“Dalam hal ini Baznas tidak hanya berfungsi menyalurkan zakat, tetapi juga berkewajiban memastikan para mualaf mendapatkan pembinaan yang layak sebagai bagian dari mustahik mualaf,” ujarnya.
Ketua Rumah Mualaf Jawa Tengah sekaligus Pimpinan Ponpes Mahasiswa Mutiara Hati Salatiga, Iskandar Zhang, menegaskan perlunya pembaruan metode dakwah dan pelayanan.
“Rumah mualaf harus menjadi pusat pembinaan yang humanis, profesional, dan adaptif terhadap kebutuhan mualaf, sehingga mereka merasa aman dan tidak berjalan sendiri,” katanya.
Dukungan pemerintah daerah juga ditegaskan oleh Bupati Banjarnegara melalui sambutan yang dibacakan Staf Ahli Barijadi Djumpaedo.
“Pembangunan Rumah Mualaf yang ramah adalah langkah strategis dalam membantu para mualaf beradaptasi dengan lingkungan baru mereka, serta membekali dengan pemahaman agama yang lebih baik,” kata Djumpaedo.
Ia berharap halaqah ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga dakwah, dan masyarakat.
Ketua MUI Banjarnegara, Fahmi Hisyam, memastikan pembinaan mualaf harus dilakukan dengan pola yang terstruktur dan berkesinambungan.
“Kegiatan halaqah ini adalah bentuk kerja sama MUI dan Baznas Banjarnegara dalam pembinaan para pengelola rumah mualaf. MUI sebagai payung besar rumah mualaf berkomitmen meningkatkan akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah mualaf,” katanya.
Fahmi juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pengelola.
Ia berharap seluruh Rumah Mualaf di Banjarnegara bisa saling mendukung dan saling menguatkan dalam pelaksanaan pembinaan.
Dengan terselenggaranya halaqah ini, MUI dan Baznas Banjarnegara berharap lahirnya Rumah Mualaf yang lebih ramah, terstruktur, dan mampu memperkuat integrasi sosial serta spiritual mualaf di Banjarnegara.