Cilacap, Serayunews.com-Panas terik kembali terasa beberapa hari ini di wilayah Cilacap dan sekitarnya. Padahal, saat ini masih memasuki musim penghujan.
Tercatat dari Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap suhu udara maksimal mencapai 33 derajad celcius di siang hari. Masyarakat yang akan beraktiftas di luar ruangan pun harus menggunakan pelindung. Agar tidak langsung bersentuhan dengan teriknya sinar matahari.
Farida, warga Sidanegara mengatakan jika dia harus mengenakan jaket dan juga kacamata hitam saat berkendara.
“Panasnya terik sekali, dan kalau sinar matahari sampai ke kulit, panas seperti terbakar,” katanya.
Panas teriknya cuaca beberapa hari ini diakibatkan karena adanya gangguan pola angin, serta pola Madden Julian Oscilaltion (MJO) pada fase 6. Hal ini disampaikan oleh Prakirawan cuaca di Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Rendi Krisnawan.
Menurutnya, gangguan pola angin, ini terjadi di sebelah Barat Sumatera dan Kalimantan, sehingga menyebabkan angin baratan yang berhembus dari Benua Asia menuju ke Benua Australia akan terganggu.
Akibatnya, massa udara, atau angin yang membawa uap air cenderung menuju ke gangguan pola angin tersebut. Sehingga di wilayah Jawa massa udara dan kandungan uap air berkurang.
Penyebab lainnya, karena adanya pola MJO pada fase 6, diartikan bahwa di Indonesia bagian Barat cenderung kering, akan tetapi di Samudera Pasifik kecenderungan hujan.
“Jadi ada dua penyebab, gangguan pola angin, dan pola MJO fase 6, menyebabkan di wilayah Jawa pada umumnya, saat ini cenderung cerah dan intensitas hujan berkurang,” katanya, Jumat (17/1).
Untuk Cilacap sendiri, suhu udara yang terpantau maksimum mencapai 33 derajad. Akan tetapi masih ada gerimis yang terjadi di malam hari, dengan kategori hujan ringan, atau 0,55 mm.
Kecenderungan cuaca panas ini, masih akan berlangsung sekitar satu minggu kedepan. Akan tetapi, masyarakat perlu mewaspadai terutama di Jawa bagian tengah, akan adanya kondisi cuaca ektrim, yang diakibatkan pengaruh lokal.
“Biasanya pada saat pagi sampai siang kondisi panas terik, lalu pada saat sore menjelang malam hari biasanya muncul awan Cumulonimbus yang bisa berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Terutama di wilayah tengah Jawa Tengah, tapi untuk Jawa bagian selatan, dan daerah pesisir kecenderungan kondisi saat ini cerah,” ujarnya.