SERAYUNEWS – Jumat (26/01/2024), Kuswanto (62) warga Karangmangu, menatap bangunan rumah yang belum rampung pembangunannya dengan wajah murung. Sambil berjalan-jalan dengan langkah kecil, sesekali melihat kolam yang berada di samping rumah itu.
Tatapannya kosong, melihat kolam yang airnya keruh. Suasana kolam sepi, sebab ribuan ekor ikan hanyut terseret aliran banjir. Begitu juga dengan material pasir di halaman rumahnya, ikut tersapu aliran air.
Kamis (25/01/2024) sore, hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Baturraden. Kondisi itu mengakibatkan talud Embung Kemutug Lor yang berada di dekat rumahnya jebol.
Luapan air dan tanah, masuk ke halaman rumah Kuswanto hingga menerjang kolam ikannya. Hal itu yang menjadikan pasir tersapu dan ikan dalam kolamnya, hilang. Padahal, hanya tinggal hitungan hari, ikan itu siap panen.
“Saya yang jadi korbanya, ikan di kolam yang sekitar satu kwintal hanyut semua. Juga pasir yang rencana buat renovasi rumah hilang terbawa air. Kerugian jutaan rupiah,” keluhnya.
Saat ini, dia hanya bisa pasrah, tidak tahu harus meminta pertanggungjawaban kepada siapa. Kerugian materi yang dia alami sekitar Rp 10 juta. Dia berharap, penanggung jawab proyek mau berbaik hati, mengganti kerugian yang dia alami.
“Ya semoga ada yang mau bertanggungjawab dan mengganti rugi,” kata warga yang berdomisili di Desa Karangmangu, Baturraden itu.
Kuswanto menceritakan, proyek embung tersebut sudah sejak beberapa tahun lalu. Selama pembangunan, dia mengaku tidak pernah ada pemberitahuan dari pihak Desa Kemutug Lor maupun pengembang.
Kepala Desa (Kades) Kemutug Lor, Sarwono menjelaskan, talud embung yang jebol tidak membahayakan embung.
“Talud yang jebol sebelah Barat, karena tanah urugan akibat guyuran hujan lebat. Untuk bangunan embung kondisi aman,” kata Sarwono.
Berkaitan jebolnya talud penyangga embung yang jebol, menurutnya masih menjadi tanggung kontraktor, karena masih dalam perawatan kontraktor.