Purbalingga, serayunews.com
Di usianya yang sudah renta, nenek Sinah masih beraktivitas di sawah. Hari itu, sekitar pukul 07.00 WIB, dia meninggalkan rumah untuk menuju sawah. Jarak sawah dari rumah sekitar 1 kilometer.
Tapi tak seperti biasanya, yang sore hari sudah kembali ke rumah. Saat itu, sampai malah hari nenek Sinah tak kunjung pulang. Padahal, sore harinya hujan deras mengguyur wilayah Bukateja.
Setelah hujan reda, warga kemudian mencari keberadaan nenek Sinah. Pertama yang mengetahui keberadaanya nenek Sinah adalah Ahmad Nuryanto (60) warga desa setempat.
Baca juga: [insert page=’tv-meledak-lalu-rumah-terbakar-gegerkan-kutasari-purbalingga’ display=’link’ inline]
“Korban ditemukan meninggal di saluran irigasi sekira jam 19.00 WIB oleh warga yang sedang mencarinya,” kata Kapolsek Bukateja Iptu Rohmat Setyadi.
Saat penemuan, korban sudah meninggal dunia dengan posisi tertelungkup kepala berada di saluran air. Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke kepada perangkat desa dan estafet ke Polsek Bukateja.
Polsek Bukateja dan Inafis Polres Purbalingga yang datang kemudian melakukan pemeriksaan di TKP. Bersama petugas medis kemudian memeriksa jenazah.
“Dugaannya, korban terpeleset jatuh ke saluran irigasi hingga meninggal dunia. Hasil pemeriksaan dokter, tidak ada tanda penganiayaan di tubuh korban,” katanya.
Baca juga: [insert page=’terkait-dugaan-pungli-lurah-penambongan-purbalingga-dan-jajarannya-akhirnya-diperiksa’ display=’link’ inline]
Kapolsek menambahkan setelah pemeriksaan, kemudian pihaknya menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk pemakaman.
