Banjarnegara, serayunews.com
Dalam kegiatan tersebut, untuk memastikan penanganan bencana di Kabupaten Banjarnegara berlangsung lancar, Wagub Jateng mengajak para relawan BPBD Banjarnegara berdiskusi sambil ngopi bareng di hutan pinus Banjarnegara.
Menurutnya, Banjarnegara merupakan satu daerah di Jawa Tengah yang termasuk paling rawan bencana. Namun masyarakat Bajarnegara sudah cukup terlatih, bahkan Banjarnegara sudah bisa menciptakan Early Warning System (EWS) sendiri dengan nama Elwasi. Tak hanya itu, juga pelatihan pengurangan risiko bencana oleh BPBD Banjarnegara.
“Tadi kita sempat ngobrol, memang BPBD Banjarnegara sudah siap, karena memang sudah terlatih. Bahkan, Banjarnegara sudah membentuk masyarakat desa tanggap bencana. Early warning system sudah dipasang di mana-mana, paling menarik masyarakatnya saat ini sudah bisa tanggap bencana. Kalau ada bencana mereka sudah siap,” kata Taj Yasin.
Baca juga: [insert page=’mampir-ke-rumah-penduduk-saat-offroad-di-banjarnegara-wagub-beri-bantuan-rtlh’ display=’link’ inline]
Selain masalah kesiapan bencana, Wagub juga mengajak para relawan BPBD untuk melakukan diskusi terkait kendala di lapangan, termasuk sarana operasional sebagai penunjang kegiatan relawan.
“Memang ada beberapa kendala, seperti sepeda motor operasional jenis trail yang rusak. Ini sangat penting, nanti kita akan bantu untuk pembiayaan,” ujarnya.
Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara, Suprihono mengatakan, BPBD Banjarnegara dan jajaran dinas hingga saat ini masih tetap solid menangani bencana. Pihaknya telah melatih masyarakat di wilayah rawan, dan membentuk komunitas Desa Tangguh Bencana.
“Jadi di tiap desa kami sudah melatih relawan, forum pengurangan risiko bencana. Sehingga cukup membantu terutama untuk informasi awal apabila ada kejadian. Dan sampai saat ini alhamdulillah, minim korban jiwa,” katanya.