SERAYUNEWS – Sudah bekerja susah payah tapi pemasukan belum cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Hal inilah yang kadang kala membuat seseorang menjadi merasa cemas hingga tertekan.
Umat Islam dapat mengamalkan sedekah, yakni amalan pembukan rezeki. Salah satunya adalah sedekah subuh yang dilaksanakan pada waktu selepas salat Subuh.
Perintah melakukan sedekah tercantum pada surat Al Baqarah ayat 245 yang berbunyi,
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Sedekah memilik banyak manfaat dan tujuan mulia. Umat Islam yang melaksanakan sedekah akan mendapatkan banyak keistimewaan. Sedekah menjadi tanda syukur atas segala nikmat rezeki dari Allah SWT.
Bentuk sedekah subuh itu banyak ragamnya misalnya berinfak di masjid, berdonasi, zikir, membagikan sembako dan lainnya pada waktu subuh.
Sedekah subuh melatih umat islam untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, mensyukuri rezeki Allah, serta konsisten.
Umat Islam yang rajin menunaikan sedekah, rajin berinfak dan menaati kewajiban zakat dengan rasa ikhlas akan mendapatkan kemudahan rezeki.
Janji Allah terhadap seseorang dengan ikhlas menyedekahkan hartanya demi kepentingan orang lain yang lebih membutuhkan akan mendapatkan ganjaran rezeki berkali-kali lipat.
Keistimewaan berikutnya melakukan sedekah subuh adalah mendapatkan ridha Allah SWT, Allah menjamin bagi siapa saja yang memberikan harta di jalan-Nya dengan ikhlas dan semata-mata mengharap ridha-Nya, sebagaimana dikatakan dalam surah Al Baqarah ayat 245.
Berikut ini bacaan niat sedekah subuh yang bisa diamalkan:
نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ
Latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.
Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi SAW, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rizki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”
***