Cilacap, serayunews.com
Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Luhur Satrio Muchsin melalui Kabid Perikanan Budidaya, Indarto mengatakan, budidaya ikan sidat di Cilacap kembali berkembang setelah sempat mengalami keterpurukan akibat Pandemi Covid-19.
“Saat ini mulai progres lagi, karena saat covid kemarin para petani sidat terpuruk. Bayangkan saja, selama setahun mereka tidak bisa mendistribusikan hasil budidayanya,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (10/1/2023).
Dia menjelaskan, pasca Pandemi Covid-19 lalu para petani sidat mengubah pola usahanya. Jika sebelumnya berfokus untuk ekspor, saat ini mereka lebih fokus menyiapkan pasar lokal. Bahkan salah satu kelompok budidaya, telah memiliki kerjasama distribusi mencapai 1,5 ton dalam sebulan.
“Kalau nilai ekonominya cukup tinggi. Misalnya saya ambil salah satu yang di Koperasi Mina Sidat Bersatu, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja. Mereka ada kontrak distribusi sampai 1,5 ton, padahal 1 kilogramnya Rp 150 ribu. Berarti kalau totalnya sampai Rp225 juta sebulan,” ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, kini para petani sidat juga mulai merambah ke penjualan olahan menu. Dengan begitu, secara otomatis akan menambah nilai ekonominya. Belum lagi di beberapa kelompok usaha, telah mengembangkan menu masakan Jepang yang berbahan dasar ikan sidat.
“Membuat makanan olahan juga, ada menu Jepang, kemudian sidat bumbu dan lainnya. Kita berharap semua usaha itu bisa menyejahterakan petani sidat,” jelasnya.