Pada tahun 1996, nama Hendro Kartiko sebagai kiper belum terlalu menjulang. Dia masih berada di bawah bayang bayang Kurnia Sandy. Di masa itu, Sandy yang alumnus Primavera selalu jadi pilihan utama Timnas Indonesia.
Hal yang sama terjadi di Piala Asia 1996. Sandy jadi pilihan utama. Dia pun menjaga gawang Indonesia di laga perdana melawan Kuwait. Namun, sayangnya dia mengalami benturan dan cedera.
Hendro Kartiko yang waktu itu berumur 23 tahun, menggantikan Sandy. Saat pergantian terjadi di menit 79, Indonesia unggul 2-1. Nah sayangnya menit 85 Indonesia kebobolan melalui tendangan penalti.
Yang juga perlu dicatat, laga melawan Kuwait juga menjadi debut bagi Hendro di Timnas Indonesia. Sekali debut langsung di turnamen penting.
Momen mendadak menjadi kiper utama bagi Timnas Indonesia ternyata berbuntut panjang. Hendro kemudian selalu menjadi kiper utama bagi Timnas Indonesia.
Bahkan, dia adalah satu-satunya pemain yang merasakan Piala Asia tiga kali yakni pada 1996, 2000, dan 2004. Dia pun menjadi pemain terbaik dalam laga Indonesia vs Qatar di Piala Asia 2004. Saat itu, secara mengejutkan Indonesia mengalahkan Qatar 2-1.
Kini, Hendro sudah pensiun sebagai pemain sepak bola. Semasa bermain dia membela banyak klub di Indonesia. Misalnya, PSPS, Mitra, Persebaya, Persija, PSM.