SERAYUNEWS– Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto mengungkap, tren pinjaman online (pinjol) saat ini sudah menyasar ke kampus-kampus. Dari laporan yang OJK Purwokerto peroleh, oknum tenaga penagih pinjol bahkan sudah berani masuk ke kampus.
“Tren saat ini pinjol sudah masuk ke kampus. Bahkan ada tenaga penagihnya yang ke kampus,” ungkap Analisis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis, OJK Purwokerto, Juliando Simarmata, Kamis (21/12/2023).
Menurut dia, dengan adanya tren pinjol menyasar anak-anak muda atau anak kuliah, pihaknya tentu ke depan bakal berupaya terus memberikan literasi. Hal ini karena sebelumnya, berdasarkan survei antara tahun 2020-2021, mahasiswa belum termasuk tiga besar pemakai atau pengguna pinjol.
Dari survei yang dilakukan itu, tiga kelompok yang paling banyak menjadi pemakai pinjol adalah profesi guru, korban pemutusan hubungan kerja dan ibu rumah tangga. “Dalam survei itu, mahasiswa belum sampai ketiga besarnya. Tetapi itu survei tahun 2020-2021,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut dia, seiring berjalannya waktu, belakangan ini tren aktivitas pinjol rupanya sudah menyasar mahasiswa dan kampus-kampus. Hal ini mereka peroleh, setelah OJK Purwokerto sering melakukan diskusi dengan para dosen. Dengan adanya hal itu, maka ini sudah harus menjadi kekhawatiran bersama.
“Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab OJK, tetapi juga dari kampus juga. Yang kami lakukan, kami sering melakukan kegiatan edukasi, literasi, salah satunya bagaimana meningkatkan kesadaran teman-teman (mahasiswa) tentang literasi keuangan. Literasi ini bukan hanya fokus ke pinjol,” beber dia.
Dia menekankan penting literasi keuangan. Penting membedakan kebutuhan dan keinginan. Karena generasi muda sangat mudah terpengaruh temen-temennya. “Lihat teman-temanya punya iphone baru pengen, temennya punya baju baru, sepatu baru pengen. Supaya lebih cepet, akses pinjaman online,” ujarnya.
Hal itulah yang kemudian menjadi tren. Dari itu pihaknya berupaya memberikan literasi. Mereka harus tahu mana kebutuhan dan keinginan. Jika memang ingin meminjam, pastikan punya kemampuan membayar. Jika ingin meminjam pinjam untuk hal produktif. Namun rata-rata biasanya untuk hal bersifat konsumtif.
Sebelumnya, Kantor OJK Purwokerto mencatat telah menerima sebanyak 440 pengaduan. Pengaduan itu berasal dari masyarakat di eks Karesidenan Banyumas sepanjang 2023. Dari pengaduan masyarakat itu, 10,00 persen atau 44 aduan merupakan pengaduan terkait pinjol ilegal.