
SERAYUNEWS – Keselamatan pejalan kaki menjadi fokus utama dalam Operasi Zebra Candi 2025 yang resmi digelar di wilayah hukum Polresta Cilacap.
Komitmen tersebut disampaikan Kasatlantas Polresta Cilacap melalui Kanit Kamsel, Ipda Denny Hari Susilo, sejalan dengan arahan Korlantas Polri.
Ipda Denny menjelaskan bahwa Korlantas Polri memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajaran Satlantas untuk mengutamakan perlindungan terhadap pengguna jalan paling rentan.
Menurutnya, amanat Kakorlantas Polri menegaskan bahwa pejalan kaki memiliki hak penuh untuk aman saat menggunakan fasilitas jalan.
“Pejalan kaki adalah pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu kami diperintahkan untuk menggaungkan hak-hak pejalan kaki, agar mereka bisa selamat saat menggunakan fasilitas jalanan,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Selain fokus pada keselamatan pejalan kaki, Operasi Zebra Candi 2025 yang digelar pada 17–30 November menyasar sembilan jenis pelanggaran lalu lintas yang selama ini menjadi pemicu kecelakaan.
Daftar pelanggaran yang ditindak antara lain:
Operasi Zebra Candi 2025 mengusung tema “Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang aman, nyaman, dan selamat.” Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas menjelang Operasi Lilin 2025.
Sebanyak 2.478 personel gabungan dari Polda Jateng dan Polres jajaran diterjunkan dalam operasi yang mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan humanis.
Masyarakat tetap diimbau disiplin berlalu lintas demi menekan angka kecelakaan dan membangun budaya berkendara yang lebih aman.
“Harapan kami, operasi ini dapat menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran. Kami ingin masyarakat makin sadar pentingnya keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lain,” kata Ipda Denny.
Dengan prioritas baru pada perlindungan pejalan kaki serta penegakan aturan yang tegas namun humanis, Operasi Zebra Candi 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat budaya tertib berlalu lintas di Cilacap.
Jika seluruh elemen masyarakat ikut terlibat, keselamatan jalan raya bukan lagi slogan—melainkan kenyataan yang dirasakan semua pengguna jalan.