SERAYUNEWS – Mimpi sering kali dianggap sebagai fenomena yang unik dan misterius. Namun, tidak semua orang mampu mengingat detail mimpinya setelah bangun tidur.
Orang yang mampu mengingat mimpinya dengan jelas ketika sudah bangun biasanya memiliki sifat unik pada dirinya. Penelitian yang dipimpin oleh Perrine Ruby dari Lyon Neuroscience Research Center di Prancis ini menemukan bahwa orang yang mampu mengingat mimpi memiliki otak yang lebih aktif dibandingkan orang yang tak bisa atau sulit mengingat mimpinya. Apa ciri yang ditunjukan? Yuk simak!
Pertama, mereka memiliki pola tidur yang teratur. Orang yang tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Pola tidur yang stabil membantu otak menyimpan informasi, termasuk memori dari mimpi. Hal ini membuat mereka lebih mudah mengingat apa yang mereka alami saat tidur.
Kedua, orang yang sering melamun. Saat melamun seseorang tenggelam dalam pikiran dan bayangan yang tidak terikat pada kenyataan saat ini. Seseorang akan berangan-angan untuk mengingat mimpinya dengan jelas. Seolah-olah pikirannya memiliki sinema internal yang gemar memainkan skenario, baik nyata maupun khayalan.
Dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi terhadap pikiran dan imajinasi mereka, orang yang sering melamun cenderung lebih mudah mengingat mimpi, bahkan hingga detail-detail kecilnya.
Ketiga, mereka yang memiliki tingkat kreativitas tinggi sering kali lebih mudah mengingat mimpi. Individu yang terbiasa dengan imajinasi dan berpikir kreatif, seperti seniman atau penulis, memiliki otak yang lebih terlatih dalam mengolah gambar dan cerita dari alam bawah sadar.
Keempat, adanya minat atau rasa ingin tahu terhadap mimpi juga menjadi faktor penting. Orang yang sering mencatat mimpi mereka dalam jurnal atau mencoba menganalisis arti mimpi memiliki kebiasaan yang membantu memperkuat ingatan tentang mimpi. Aktivitas ini secara tidak langsung melatih otak untuk lebih fokus pada detail mimpi.
Kelima, sensitivitas emosional yang tinggi menjadi ciri khas lainnya. Orang yang cenderung merasakan emosi dengan intens, seperti rasa bahagia, takut, atau sedih, biasanya memiliki mimpi yang lebih berwarna dan emosional. Emosi yang kuat ini sering membuat mimpi lebih mudah diingat.
Keenam, tingkat kesadaran diri yang tinggi juga berkontribusi. Orang yang sering melatih mindfulness atau meditasi cenderung lebih peka terhadap pikiran mereka, baik dalam kondisi sadar maupun saat bermimpi.
Ketujuh, selalu ingin introspeksi diri.
Hal ini memang memungkinkan muncul ketika seseorang mengingat mimpinya dengan jelas. Dimana seseorang akan menyelami pikirannya, menganalisis hal-hal yang telah terjadi di mimpinya. Sehingga seseorang secara sadar dan melalui perasaanya akan timbul tindakan yang memotivasi. Sebagai tanda perbaikan diri dari hal yang telah dilalui dan menginginkan menjadi lebih baik.
Jika Anda memiliki beberapa ciri di atas, Anda mungkin termasuk salah satu dari sedikit orang yang mampu mengingat mimpi dengan jelas. Dengan latihan seperti mencatat mimpi atau meningkatkan kualitas tidur, kemampuan ini bahkan bisa diasah lebih jauh. Apakah Anda termasuk?