SERAYUNEWS – Damica, balita perempuan berusia tiga tahun empat bulan diduga menjadi korban penculikan di Taman Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas beberapa waktu lalu. Sekalipun Damica sudah kembali ke rumah, sang orangtua mengaku tetap melanjutkan proses hukum atas dugaan penculikan yang menimpa anaknya.
Hal tersebut diungkapkan oleh M Arizi Febriansyah ayah dari Damica. Dia memastikan tidak ada hubungan keluarga dengan terduga pelaku. “Tidak ada hubungan saudara. Ketika di Taman Kober itu diajak main sama neneknya sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian ketemu dengan anak terduga pelaku dan main,” ujar dia, Senin (16/9/2024).
Arizi mengaku bahwa setelah anaknya bertemu dengan terduga pelaku yang merupakan seorang wanita warga Kecamatan Sokaraja, kemudian diajak ikut dengan dalih untuk menemui neneknya. Kemudian terduga pelaku menyembunyikan Damica di rumahnya.
“Suaminya (terduga pelaku, red) melihat waktu anak saya datang ke rumahnya, tetapi kenapa tidak langsung dikembalikan. Tidak ada inisiatif mengembalikan,” kata dia.
Beruntung, setelah beberapa jam, akhirnya Damica berhasil ditemukan dan kembali ke pelukan orangtuanya. Namun, gelang emas yang dikenakan Damica sebelumnya justru sudah tidak ada. “Gelangnya itu sudah di handsaplas, agar tidak mudah jatuh. Tetapi pas ditemukan gelangnya tidak ada,” ujar ibu dari Damica, Isnaeni Yuni Kuntari (28).
Bahkan, dari keterangan tetangga terduga perlaku, Damica sempat dibawa muter-muter hingga dibawa ke sekitar jembatan dan difoto. Setelah ramai jadi perbincangan, kemudian kakak dari terduga pelaku kemudian membawa Damica kepada orangtuanya. Namun, pada malam harinya suami dari terduga pelaku datang ke rumahnya.
“Datang membawa gelang dan meminta damai. Saya tidak kenal mereka, kalau saudara sendiri ngapain kita viralin. Intinya kalau saya proses hukum tetap,” kata dia.
Tidak hanya menyerahkan gelang, suami terduga pelaku lanjut Isnaeni juga mengaku bahwa istrinya mengalami gangguan jiwa beberapa tahun lalu. Namun, ia sedikit meragukan hal tersebut. “Kita minta ada rekam medisnya atau tidak, apakah gangguan jiwa benar atau tidak. Saya ingin dia (terduga pelaku, red) klarifikasi,” ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, media sosial terutama di lingkungan masyarakat Kabupaten Banyumas digegerkan dengan adanya kabar balita hilang di Taman Kober, Jumat (13/9/2024) pagi. Dari informasi tersebut kemudian menyebar bahkan sejumlah tokoh masyarakat di Banyumas sempat mengunggah informasi balita yang diduga diculik tersebut.