SERAYUNEWS – Terlepas dari sisi menyenangkan dan hal positif lainya, nyatanya pacaran juga memiliki efek negatif.
Efek negatif yang sebanding dari pacaran salah satunya adalah sebabkan remaja alami emosi berlebih.
Menurut beberapa sumber langsung oleh dokter, pacaran di usia remaja atau bahkan pra-remaja memiliki beragai dampak negatif bagi psikologis muda-mudi masa kini.
Melansir studi yang di-lakukan oleh Rebecca Fraser-Thill (dosen psikologi perkembangan di Bates Colege, AS) ada beberapa masalah yang menanti anak remaja atau pra-remaja saat menjalin hubungan pacaran, yaitu:
Layaknya suatu hubungan, apalagi jika di-jalin oleh sejoli yang belum matang secara pemikiran dan umur pasti rentan akan masalah emosional.
Hal ini yang akhirnya memicu remaja mudah mengalami murung, gundah, hingga depresi.
Ego remaja yang terbilang masih tinggi dan kurangnya pengetahuan tentang kontrol emosi, menjadi penyebab utama pacaran di usia remaja/pra-remaja rentan akan emosi berlebih.
Selanjutnya, hal ini lazim remaja alami di awal hubungan adalah rasa senang akan masa kasmaran.
Hal itu membuat remaja akan selalu teringat kenangan indah bersama pasangannya dan akhirnya mengganggu konsentrasi terhadap hal yang lebih penting.
Terakhir, hal ini berkaitan dengan poin nomor 3. Pasalnya saat remaja sedang kasmaran karena pacaran, nantinya fokus mereka akan teralihkan.
Kemudian hal tersebut memicu remaja malas mengerjakan kegiatan produktif seperti mengerjakan tugas sekolah ataupun membantu orang tua.
Lebih lanjut, dokter menganjurkan para orang tua lebih mendampingi para buah hatinya yang menginjak remaja dan mulai mengenal apa itu pacaran.
Pendampingan dengan memberi pemahaman tentang hubungan yang sehat, kontrol emosi dan penanganan konflik bagi remaja bisa menolong mereka dari sisi negatif pacaran itu sendiri.***