SERAYUNEWS – Anggota Paguyuban Pedagang Pasar Pereng Pratistha Harsa mendatangi Dinas Perdagangan Kabupaten Banyumas, Senin (02/12/2024).
Mereka menyampaikan penolakan terhadap rencana pembukaan kembali Blok A yang menurut informasinya, akan menjadi area kuliner.
Para pedagang khawatir langkah tersebut, akan berdampak negatif pada penjualan di Blok B yang sudah mereka tempati.
Ketua Paguyuban Pratistha Harsa, Juli Triyanto menjelaskan, kedatangan kali ini merupakan tindak lanjut dari keluhan pedagang di Blok B.
Sebelumnya, mereka telah mencoba menyampaikan aspirasi melalui pengelola pasar, namun diarahkan langsung ke Dinas Perdagangan.
“Sebelumnya sudah berkomunikasi dengan pengelola yang ada di lantai 2, tapi katanya langsung ke dinas. Jadi tadi pagi kita datang ke dinas untuk menyampaikan aspirasi,” katanya.
Menurut Juli, renovasi di Blok A yang sedang berlangsung belakangan ini menimbulkan kekhawatiran para pedagang.
Informasi yang mereka terima menyebutkan, bahwa area tersebut juga akan menjadi lapak kuliner. Hal ini menurutnya, melanggar konsep awal pasar, di mana Blok A untuk produk ekonomi kreatif (Ekraf) non-kuliner.
“Blok A sedang renovasi, ada tulisan juga pusat kuliner Pasar Pereng. Nah, kami (Paguyuban Pasar Pereng, red) menolak hal itu, karena pasti akan berdampak pada pedagang yang ada di belakang,” ujar Juli.
Menurutnya, Blok A yang berada di tepi jalan raya memiliki lokasi lebih strategis. Jika area tersebut jadi pusat kuliner, pedagang di Blok B khawatir akan kehilangan pelanggan.
“Selama itu masih produk kuliner, kami menolak! Kami sarankan misalnya untuk pusat elektronik seperti counter HP. Itu justru bisa bersinergi dengan pedagang di belakang. Misalnya dengan sistem voucher: beli HP dapat diskon makanan di Pasar Pereng,” kata Juli.
Sekretaris Dinas Perdagangan Banyumas, Gatot Eko Purwadi membenarkan adanya kunjungan dari perwakilan paguyuban pedagang. Namun, ia tidak dapat menemui mereka karena sedang berada di luar kota.
“Pada intinya mereka (Paguyuban pedagang, red) mengajukan keberatan kalau Blok A itu untuk kuliner,” ujarnya.
Gatot menjelaskan, rencana pembukaan Blok A bertujuan untuk mengoptimalkan area yang sudah lama tidak berfungsi. Jika Blok A untuk kuliner, dinas memastikan akan melakukan kurasi. Sehingga jenis dagangannya, tidak sama dengan yang ada di Blok B.
“Selain produk UMKM dan Ekraf, bisa juga kuliner yang bersifat waralaba. Jadi, kami pastikan akan beda jenis dagangan dengan pedagang di Blok B,” tambahnya.
Untuk menindaklanjuti persoalan ini, dinas berencana mengadakan pertemuan dengan pedagang Blok B dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat kami akan kumpulkan, kami sosialisasikan, insya Allah minggu ini,” kata Gatot.