SERAYUNEWS – Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) menggelar pemeran poster yang diberi nama Post Human dengan tema “Toxicity”. Ratusan poster yang dipamerkan di lantai 2 gedung DPS ITTP tersebut merupakan karya dari ratusan seniman. Karya tersebut bukan hanya dari Indonesia saja, tapi seniman dari berbagai negara juga mengikutinya.
Rektor ITTP, Tenia Wahyuningrum mengungkapkan bahwa ada 35 negara yang mengikuti pameran tersebut. Pihaknya juga berkolaborasi dengan 11 perguruan tinggi di Indonesia. “Dari sisi seniman kegiatan seperti ini memberikan ruang untuk karya mereka. Dari sisi dosen, dosen yang bergelut di bidang seni aktualisasi juga bisa untuk kenaikan jabatan fungsional,” kata dia, Rabu (31/1/2024).
Pameran tersebut digelar sejak tanggal 29 Januari 2023 hingga tanggal 2 Febuari 2024. Berbagai poster dengan gaya yang artistik menggambarkan kondisi lingkungan sekitar. “Jadi ini juga untuk aktualisasi diri para seniman, mereka kan butuh ruang untuk berkarya. Selain itu ini kewajiban kita sebagai perguruan tinggi menggandeng masyarakat berkontribusi menyemarakkan dunia pendidikan,” katanya.
Dia mengungkapkan, di Purwokerto belum banyak yang bergerak di bidang seni. “Sehingga ini untuk wadah seniman saling berkolaborasi, ketemu, kemudian nantinya akan membuat karya-karya yang baru,” ujarnya.
Sementara itu Director Program, Yanuar Ikhsan mengatakan pameran Post Human merupakan acara tahunan DKP ITT. Tujuannya yakni untuk belajar mengenai desain di kancah internasional. “Karena itu, pesertanya bukan hanya dari Indonesia, juga internasional. Tahun ini ada 35 negara yang berpartisipasi, yang dipamerkan ada 178 karya dari 250 lebih karya yang masuk. Kita sistemnya ada karya yang masuk dari undangan dan ada open submision, dari 250 yang ditampilkan 178,” kata dia.
Sedangkan menurut Kurator Acara, Alfiandi Eka teman yang diusung toxicity yakni diambil dari bahasa Indonesia toksisitas, merupakan permainan kata dari toxic city. “Kami mencoba menangkap gejalan, toxic itu keracunan. Contohnya misal secara alam, sampah visual politik 2024. Saat ini banyak foto-foto caleg yang terpasang di sudut kota, jadi kami anggap hal-hal seperti itu bisa atau memunculkan gelaja keracunan pada kota itu sendiri,” ujarnya.