SERAYUNEWS – Perebutan dua kursi strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap resmi memasuki fase krusial!
Sebanyak 16 pejabat eselon II, lolos seleksi administrasi untuk mengikuti Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Tahun 2025.
Posisi yang diperebutkan pun bukan sembarangan: Sekretaris Daerah (Sekda) dan Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Cilacap — dua jabatan kunci dalam roda pemerintahan.
Berdasarkan Keputusan Panitia Seleksi JPTP 2025 yang diumumkan pada 1 Juli 2025, 12 pejabat bersaing ketat untuk posisi Sekda, sementara 4 pejabat lainnya mengincar jabatan Sekretaris DPRD.
Proses seleksi terbuka ini mendapat antusiasme tinggi dari kalangan pejabat internal. Seluruh berkas pendaftaran telah diverifikasi, baik secara online melalui portal ASN Karier maupun secara fisik ke Sekretariat Panitia Seleksi.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menegaskan bahwa tingginya animo peserta mencerminkan sistem pemerintahan yang terbuka dan kompetitif.
“Itu sebagai bentuk keterbukaan, dan sejak saya menjabat pun hal itu selalu saya kedepankan. Jadi kepada teman-teman yang sudah eselon 2, kami persilakan mendaftar,” ujar Bupati, Rabu (2/7/2025).
Ia berharap, proses seleksi berjalan lancar tanpa hambatan agar posisi strategis tersebut segera terisi tepat waktu.
“Semoga lancar, tidak ada halangan, sehingga pada akhir tahun ini, sekitar bulan September, jabatan Sekda dan Sekwan sudah terisi,” tambahnya.
Seluruh peserta yang lolos akan mengikuti tahapan selanjutnya berupa Uji Kompetensi/Assessment, yang digelar pada Senin–Rabu, 7–9 Juli 2025 di Hotel Haris, Surakarta. Acara akan dibuka langsung oleh Bupati Cilacap pada Senin malam pukul 19.00 WIB.
Sebelum itu, peserta wajib hadir dalam sesi pengarahan dan pembekalan pada Kamis, 3 Juli 2025 pukul 13.00 WIB di Aula BKPSDM Cilacap.
Untuk peserta dari luar lingkungan Pemkab Cilacap, acara dapat diikuti secara daring melalui Zoom, dengan tautan yang akan dikirimkan H-1 sebelum acara.
Peserta yang tidak hadir pada waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri dan otomatis gugur dari seleksi.
Proses seleksi terbuka ini menjadi bukti keseriusan Pemkab Cilacap dalam menjalankan prinsip meritokrasi. Akankah wajah baru muncul di pucuk birokrasi Cilacap? Ataukah nama-nama lama masih tetap dominan?