
SERAYUNEWS- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi merilis Aplikasi Dapodik versi 2026.a melalui surat edaran tertanggal 12 Agustus 2025.
Pembaruan ini hadir dalam bentuk patch update yang membawa sejumlah perbaikan sistem dan validasi data, terutama pada fitur validasi lokal setelah proses mutasi GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan).
Pembaruan Dapodik 2026.a dilakukan untuk mendukung akurasi data sekolah di seluruh Indonesia pada semester gasal tahun ajaran 2025/2026.
Karena itu, seluruh satuan pendidikan diwajibkan melakukan sinkronisasi Dapodik versi 2026.a agar data terbaru tersimpan di server pusat Kemendikdasmen.
Sinkronisasi Dapodik adalah proses pengiriman dan pembaruan data antara aplikasi lokal di sekolah dan server pusat Kemendikdasmen.
Proses ini dilakukan dua arah:
1. Dari lokal ke server: Mengirimkan hasil pembaruan data sekolah ke pusat.
2. Dari server ke lokal: Mengunduh pembaruan dari sistem pusat seperti Manajemen Dapodik, VervalSP, VervalPD, VervalPTK, hingga Referensi.
Data yang disinkronkan meliputi:
⦁ Profil sekolah
⦁ Sarana dan prasarana
⦁ Data peserta didik
⦁ Data guru dan tenaga kependidikan
⦁ Data rombel (rombongan belajar)
⦁ Pembelajaran dan nilai
⦁ Jadwal kegiatan sekolah
Perlu dicatat, data tidak akan terkirim otomatis meski komputer terhubung internet. Sinkronisasi harus dilakukan secara manual melalui menu “Sinkronisasi” di aplikasi Dapodik.
Berikut panduan sinkronisasi Dapodik versi 2026.a yang telah disesuaikan dengan pembaruan terbaru dari Kemendikdasmen:
1. Perbarui Aplikasi
Pastikan aplikasi Dapodik di sekolah Anda sudah diperbarui ke versi 2026.a.
Jika belum, unduh patch terbaru melalui situs resmi Kemendikdasmen sebelum melanjutkan proses sinkronisasi.
2. Validasi Data Lokal
Masuk ke menu “Validasi Lokal”, lalu cek seluruh tabel data.
Pastikan tidak ada data yang invalid. Bila masih ada, lakukan perbaikan atau tarik data (pull data) terlebih dahulu.
3. Bersihkan Riwayat Peramban
Sebelum sinkronisasi, hapus riwayat peramban (browser history) agar cache lama tidak mengganggu koneksi ke server pusat.
Pilih opsi “Semua waktu”, centang semua kotak kecuali password, kemudian tutup dan buka kembali aplikasi Dapodik.
4. Login Akun Kepala Sekolah
Gunakan akun kepala sekolah saat login ke aplikasi.
Hal ini penting karena proses sinkronisasi memerlukan persetujuan pengiriman data yang harus disetujui kepala sekolah secara langsung.
5. Jalankan Sinkronisasi
⦁ Buka menu “Sinkronisasi”.
⦁ Pastikan status koneksi Online.
⦁ Centang pernyataan persetujuan data (termasuk BOSP).
⦁ Klik “Sinkronisasi” untuk mengirimkan data ke server pusat.
⦁ Tunggu proses hingga selesai dan pastikan muncul notifikasi sinkronisasi berhasil.
Beberapa pengguna mengalami kendala gagal sinkronisasi Dapodik 2026.a, terutama karena durasi proses yang bisa mencapai dua jam. Berikut tips agar proses berjalan lancar:
1. Nonaktifkan “Screen and Sleep”
⦁ Buka menu Power & Battery di laptop/komputer.
⦁ Atur semua opsi turn off my screen dan put my device to sleep menjadi Never.
⦁ Hal ini mencegah perangkat mati otomatis saat sinkronisasi berlangsung.
2. Fokus pada Aplikasi Dapodik
Hindari membuka tab atau aplikasi lain selama proses sinkronisasi agar koneksi tetap stabil dan tidak memperlambat proses.
3. Waktu Sinkronisasi Terbaik
Lakukan sinkronisasi pada malam hari atau dini hari untuk menghindari padatnya trafik server nasional.
Panduan sinkronisasi Dapodik 2026.a menegaskan pentingnya melakukan pembaruan data secara rutin demi validitas data nasional pendidikan Indonesia.
Mulai dari memvalidasi data lokal, memperbarui aplikasi, hingga mengirim data melalui menu sinkronisasi, semua langkah harus dilakukan dengan teliti dan sesuai prosedur.
Dengan koneksi internet yang stabil dan perangkat yang siap, sinkronisasi Dapodik versi 2026.a dapat berjalan cepat, aman, dan tanpa error.